Powered By Blogger

September 4, 2009

ESCAPE: Kisah Nyata yang Menyedihkan dan Memprihatinkan...


JUDUL BUKU: ESCAPE

KARYA: Carolyn Jessop & Laura Palmer (Penulis)

PENERBIT: Hikmah (PT Mizan Publika)

CETAKAN: I, November 2008

TEBAL: 520 halaman





MEMAHAMI KEHIDUPAN PENUH KONFLIK

SEKTE POLIGAMI


“Bayangkan dipaksa menikahi orang asing… Bayangkan membagi suami dengan lima wanita lain… Bayangkan memiliki delapan anak dalam lima belas tahun… Bayangkan mengetahui bahwa setiap gerakan diawasi… Bayangkan tak diizinkan mencium atau memeluk anak-anakmu... Bayangkan bahwa kau tak mampu melindungi jiwa-jiwa muda dari sekte yang telah menghancurkan kehidupanmu sendiri... Bayangkan kabur, dan pergi kencan untuk pertama kalinya pada usia tiga puluh lima...”



ITULAH hal-hal yang telah dialami oleh Carolyn Jessop dan telah ia tulis dalam buku kisah nyata mengenai kehidupannya, ESCAPE. Tujuh belas tahun lamanya Carolyn Jessop terjebak dalam pernikahan poligami di sekte Fundamentalist Church of Latter Day Saints, sekte sempalan yang sudah tak diakui keberadaannya oleh Gereja Mormon. Pada usia delapan belas tahun, Carolyn dipaksa menikahi Merril Jessop, pria yang lebih tua tiga puluh dua tahun daripada dirinya, sebagai istri keempat. Selanjutnya, hidup bagai penjara bagi Carolyn. Dia melahirkan delapan orang anak, menderita penganiayaan psikologis dari suami beserta keenam istri lainnya dan tak mempunyai hak untuk membuat keputusannya sendiri. Di dalam sekte FLDS ini, poligami merupakan suatu hal yang sakral dan wajib dijalankan setiap orang. Orang-orang yang menganut monogami dianggap sesat karena menentang perintah Allah. Obesitas dipandang sebagai dosa, memeluk dan mencium buah hati juga dipandang sebagai suatu perilaku yang tidak pantas.


Gereja FLDS (Fundamentalist Church of Latter Day Saints) yang dimaksud dalam ESCAPE berbeda dengan Gereja LDS (Latter Day Saints atau Gereja Yesus Kristus dari orang-orang Suci Zaman Akhir). Gereja LDS yang juga dikenal sebagai Gereja Mormon sendiri telah menghapuskan praktik Poligami sejak akhir abad ke-19. Penghapusan diprakarsai oleh Brigham Young. Sejak itulah muncul sekte-sekte sempalannya. Salah satunya adalah FLDS, yang masih mempraktikkan poligami. Di Indonesia, LDS masuk sebagai yayasan tahun 1970-an, dan telah diakui sebagai gereja pada tahun 1987.


Carolyn Jessop akhirnya membulatkan tekad dan memberanikan diri menyusun rencana melarikan diri pada 2003 bersama kedelapan anaknya, meski hanya membawa $20. Carolyn terus berjuang terbebas dari FLDS dan melawan Warren Jeffs, nabi sekte tersebut di pengadilan. Tahun 2006, laporan Carolyn Jessop pada jaksa agung Utah mengenai penganiayaan di gereja merupakan bagian krusial dari kasus yang berlanjut dengan penempatan pemimpin sekte, Warren Jeffs, dalam Daftar Orang Paling Dicari FBI.


Menurut saya, buku setebal 520 halaman ini merupakan buku semi-biografi yang sangat menarik sekaligus mendidik. Banyak tindakan Carolyn Jessop yang dapat menginspirasi banyak orang, mulai laki-laki hingga perempuan, mulai usia remaja hingga usia tua. Banyak penganiayaan psikologis yang dialami Carolyn, mulai persaingan memperebutkan suami yang tidak pernah ia cintai dengan kelima istri lain, penyiksaan fisik terhadap anak-anaknya yang pasti sangat melukai batin Carolyn, pekerjaan rumah yang tiada habisnya karena harus memenuhi kebutuhan lebih dari empat puluh anak, jumlah uang yang sangat dibatasi, dan cita-cita setinggi langit yang tidak akan pernah diijinkan untuk dicapai. Segala pengalaman nyata Carolyn Jessop ini akan divisualisasikan ke layar lebar dan diperankan oleh Katherine Heigl (Artis 27 Dresses, Grey’s Anatomy).


Sekte poligami adalah suatu organisasi yang penuh konflik dan tekanan hidup. Terbukti dalam FLDS banyak ibu rumah tangga yang melakukan bunuh diri. Persaingan antara istri begitu ketat dan liar dalam tiap rumah tangga, walaupun dari luar tiap keluarga tampak begitu damai dan tanpa konflik. Istri-istri yang telah melahirkan banyak anak dan tidak sanggup memuaskan suaminya secara jasmani dan rohani tidak akan dihiraukan lagi oleh sang suami. Para istri-istri yang baru dinikahi akan menjadi ancaman besar untuk istri lama. Seorang laki-laki dengan tingkat kekuasaan menengah keatas di sekte ini dapat menikahi sampai dua puluh orang istri, bahkan nabi utama sekte poligami dapat memiliki lima puluh orang istri. Pernikahan dapat terus dilaksanakan, bahkan walaupun sang pria telah berusia delapan puluh tahun. Lingkungan poligami merupakan lingkungan yang sangat tidak sehat, terutama bagi anak-anak perempuan. Gadis yang berusia dua belas tahun-pun tidak boleh menolak jika ingin dinikahi seorang pria tua, sebab menolak permintaan menikah adalah suatu hal yang tabu di sekte ini.


Bagi wanita yang telah menikah di sekte ini, diharapkan memiliki sebanyak mungkin anak. Bagi wanita yang hanya memiliki seorang anak atau tidak memiliki anak sama sekali, wanita itu akan dipandang sebagai wanita yang dikutuk Allah. Istri yang melaporkan kesalahan suaminya kepada nabi-pun akan dianggap sebagai istri yang berdosa karena meragukan kuasa suaminya sebagai utusan Tuhan. TV, radio, dan buku-buku apapun dilarang di FLDS karena segala hal itu dianggap benda-benda iblis, hal ini membuat Carolyn begitu sedih, karena koleksi bukunya dari kecil tiba-tiba dirampas dan dibakar saat ia sedang tidak di rumah. Di Sekte Poligami FLDS, ada begitu banyak peraturan-peraturan tak logis dan aneh yang membuat banyak orang menderita dan tertekan, tetapi mereka tetap tidak dapat mengutarakan pikirannya, sebab selalu pada akhirnya, para istri-lah yang salah. Melarikan diri dari FLDS juga bukanlah suatu hal yang mudah, jika tertangkap, sang istri bisa dihukum, entah itu disiksa secara fisik atau ditolak selamanya dari kerajaan Surga.


Anak-anak-pun sangat sering dipukul dan disiksa, tetapi membicarakan hal-hal inipun merupakan hal yang sangat tabu. Pernah waktu masih kecil, Carolyn melihat temannya penuh lebam dan di tangannya ada luka bakar yang besar, namun temannya hanya diam saja dan tampak sangat sedih. Kekerasan dalam rumah tangga sangat sering terjadi di sekte poligami ini, namun membicarakannya dianggap sangat tidak pantas, karena istri dan anak yang dihajar oleh suami/ayah, dianggap beruntung karena dapat memiliki suami atau ayah yang pandai dalam mendidik.



Sungguh tragis nasib Faunita, istri pertama dari Merril Jessop di buku ini. Faunita telah melahirkan begitu banyak anak untuk Merril sehingga tubuhnya begitu gemuk, hal ini membuat sang suami tidak senang, hingga Merril memandang Faunita sebagai istri yang tidak berbakti karena obesitas, hingga Merril-pun tidak mau berhubungan intim lagi dengan Faunita. Hal ini merupakan hal yang sangat menyedihkan, karena di sekte Poligami, istri yang tidak berhubungan intim dengan suaminya lagi tidak akan pernah dianggap, sebab ada begitu banyak istri yang berebut kasih sayang satu suami. Ruth, istri kedua Merril merupakan seorang wanita yang tidak waras, tekanan hidup dan stress telah membuatnya menjadi ancaman bagi istri-istri lain dan anak-anak di rumah itu. Sedang Barbara, istri ketiga, adalah seorang wanita yang sangat kejam dan suka memerintah serta menyiksa secara fisik. Namun sayangnya, Barbara-lah yang menjadi istri kesayangan Merril, akibatnya ketiga istri yang lain menderita penganiayaan fisik dan batin yang parah, diakibatkan istri kesayangan Merril adalah istri terjahat. Belum lagi istri kelima dan keenam, Tammy dan Cathleen yang dinikahi sekaligus oleh Merril karena suami mereka yang dulu telah meninggal, telah membuat persaingan antar istri Merril Jessop menjadi semakin ketat dan liar. Hal paling menyedihkan bagi para istri yang ditinggal mati suaminya adalah, mereka akan dipaksa menikah dengan orang lain tanpa bisa menolak.


Buku ini merupakan kisah semi-biografi yang sangat menarik. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari buku ini, mulai dari rendah hati, tidak mudah menyerah, keberanian, dan kemauan untuk berjuang dalam menghadapi kehidupan. Kelebihan dari buku ini adalah adanya foto-foto yang mempermudah pembaca dalam membayangkan tokoh-tokoh dalam cerita. Buku ini juga menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti dan menarik untuk dibaca, hingga pembaca dituntun membayangkan adegan-adegan nyata secara begitu detail dan mengejutkan. Saya sendiri terhanyut dalam pengalaman hidup Carolyn Jessop, buku ini menimbulkan banyak pertanyaan dan keheranan, seperti pendapat Jon Krakauer (Penulis buku INTO THIN AIR dan INTO THE WILD) untuk ESCAPE, “Kisah yang sangat ajaib dan mengejutkan... Kenyataan terkadang memang bisa jauh lebih aneh daripada fiksi.”



Saya berpendapat buku ini wajib dimiliki untuk bahan pembelajaran, terutama bagi perempuan-perempuan yang dalam kehidupan berumah tangganya ada kans dalam merasakan kehidupan rumah tangga poligami, sebab ada banyak pelajaran melalui pengalaman nyata Carolyn Jessop yang dapat dipetik untuk diambil hikmahnya.



Johansen Halim

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Kristen Petra

SURABAYA

6 comments:

  1. seru jg tuh ceritanya,.kira2 hrgnya berapa ya?????

    ReplyDelete
  2. hai lam kenal ya...
    kalo noleh tau ada yang bahasa inggris gak?
    alnya aq lg butuh bgt buat data thesis,,,,,

    ReplyDelete
  3. yupzzz gw dah baca bukunya, and recomended bngt bagi yang belum baca. coz thiz book force us to see the reality of religion and abou what about your belive

    ReplyDelete
  4. Harganya, klo ga salah aku beli itu di Gunung Agung, 75.000,-..
    Klo yg Inggris ga tau aku, kayaknya novelnya juga ga booming bgt di Indo, jd susah bgt, klo Harpot ama Twilight kan udah booming-super, makanya yg versi Inggris ikut bisa kejual.. Coba cari di Periplus..
    Kisah ini bener2 membuat yg baca ga nyangka ada hal spt ini di dunia...

    ReplyDelete
  5. dapat di gramedia lagi diskon gede rp 15,000
    blom baca but interisting

    ReplyDelete
  6. BUSET!
    15 RIBU??? Itu bukan diskon lagi itu... Badan amal bagi buku...

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...