Apa itu SELF DISCLOSURE?

Self Disclosure adalah pengungkapan diri yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam proses komunikasi interpersonal. Caranya adalah dengan menceritakan fakta-fakta mengenai diri sendiri kepada orang lain. Yaitu fakta-fakta yang bersifat pribadi dan tidak diketahui orang-orang pada umumnya, seperti cara berpikir, perasaan, kebiasaan-kebiasaan yang rahasia, dan segala sesuatu tentang diri yang bersifat pribadi.

KONSEP DIRI

Joseph Luft dan Harry Ingham menciptakan suatu model yang menjelaskan tentang area konsep diri pada tiap manusia. Area-area itu terbagi atas Free Area, Blind Area, Hidden Area, dan Unknown Area. Model itu disebut sebagai Johari Window, yang namanya merupakan penggabungan dari nama mereka; Joseph dan Harry. Hihihihihi...

Johari Window menjelaskan 4 tipe informasi mengenai konsep diri manusia. Yang pertama adalah Free Area; yaitu area dalam diri tiap orang yang diketahui oleh pemiliknya dan oleh orang-orang pada umumnya, seperti nama kita, berat tubuh, pendidikan, makanan yang disukai, musik favorit, dan segala informasi yang dengan mudah mau kita bagi dengan orang-orang lain.

Kedua; The Blind Area, yaitu area yang tidak diketahui pemiliknya, tapi dapat dilihat oleh orang lain. Contohnya seperti kekuatan dan kelemahan, serta potensi-potensi diri yang tidak kita sadari.

Ketiga, The Hidden Area. Ini merupakan informasi yang kita ketahui, tetapi berusaha kita sembunyikan dari orang-orang lain, seperti kelemahan yang kita sembunyikan, kejadian buruk dan memalukan, trauma masa kecil, dan lain sebagainya.

Terakhir adalah The Unknown Area, yaitu informasi tentang diri yang tidak diketahui pemiliknya dan orang-orang lain seperti sumber pengetahuan yang tidak terekam, bakat yang tidak pernah dicoba, dan reaksi yang tidak diketahui dalam menghadapi suatu persoalan sebab pemiliknya belum pernah dimasukkan dalam situasi tersebut. Contohnya: Tidak ada yang tahu bagaimana kita akan mengatasi masalah sampai kita mendapat masalah, tidak ada yang tahu orang tua yang seperti apa kita apabila kita sendiri belum memiliki anak, tidak ada yang tahu apa kita dapat mengatur sesuatu hingga kita diberi tugas untuk mengatur sesuatu, dst.

Karena konsep diri yang sehat dimulai dari pengenalan terhadap diri sendiri, maka penting untuk mempelajari blind area kita dan mengeksplorasi unknown area kita. Area-area dalam Johari Window bukanlah sesuatu yang statis dan sama untuk semua relasi, area-area itu akan berubah seiring berjalannya waktu. Selain itu, area-area itu akan berubah tergantung dengan siapa kita berinteraksi. Tentunya hidden area kita akan jauh lebih kecil saat kita berinteraksi dengan sahabat, tetapi akan sangat besar ketika kita berinteraksi dengan orang asing.

KUALIFIKASI SELF DISCLOSURE

Self Disclosure dapat terjadi apabila seseorang telah merasa nyaman berinteraksi dengan rekannya. Self Disclosure bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan seseorang, sebab pengungkapan diri ini dilakukan dengan membuka hal-hal pribadinya kepada orang lain. Tentunya untuk menjalankannya, harus ada syarat-syarat yang dipenuhi agar seseorang mau melakukan self disclosure:

1. Dua orang telah sangat dekat dan saling menyadari kedekatan mereka.

2. Telah saling berkoalisi / mendukung satu sama lain.

3. Kedua orang saling merasa bahwa rekannya tidak tergantikan.

4. Kedua orang memiliki perasaan saling ketergantungan satu sama lain.

5. Kedua orang mau terbuka secara jujur.

MANFAAT SELF DISCLOSURE

Dengan melakukan self disclosure, rekan pertemanan juga akan semakin terdorong untuk melakukan self disclosure. Jadi keterbukaan seseorang akan mendorong teman dekatnya untuk ikut terbuka. Ini merupakan kentungan bagi kedua pihak, yaitu dapat saling jujur, terbuka, dan mempelajari mengenai satu sama lain dengan lebih baik.

Selain bermanfaat untuk mengenal orang lain dengan lebih baik, self disclosure juga akan membuat kita bisa mengenali diri kita dengan lebih baik. Contohnya apabila kita menceritakan hal yang bagi kita sangat memalukan kepada orang lain, lalu teman kita itu merespon tanpa menghakimi, kita akan dapat menerima bahwa pengalaman kita itu tidak sangat memalukan, sehingga kita dapat lebih mudah untuk menerima keadaan diri kita apa adanya.