Powered By Blogger

March 10, 2010

The Imaginarium of Doctor Parnassus Movie Review *SPOILER ALLERT*

.


I just watched The Imaginarium of Doctor Parnassus or should I say “The Worst Imaginative Movie I’ve Ever Watched’?





Film yang disutradarai Terry Gilliam ini kelihatan mentereng dengan cover DVD yang ‘wah’ dan pemain-pemain hebat seperti mendiang Heath Ledger, Johnny Depp, Jude Law, dan Colin Farrell. Sayangnya jajaran pemain mentereng ini tidak diimbangi dengan storyline yang bagus.


Sebenarnya simple saja, Film ini menceritakan tentang seorang Parnassus yang membuat perjanjian dengan iblis untuk memiliki keabadian, dengan syarat, jika ia memiliki anak, ia harus menyerahkan anaknya kepada iblis saat si anak berusia 16 tahun.


Overall ceritanya sama dengan Timun Mas, hanya versi Hollywood. Menyebalkannya, disini si iblis jadi penjahat yang nggak konsisten, kadang baik, kadang tidak terlalu jahat juga, bener-bener suam-suam kuku… Bahkan bayangan kita sebagai penonton bahwa anak Parnassus akan dibawa ke neraka bukanlah suatu hal yang mengerikan. Tampaknya film ini tidak memiliki genre yang jelas…. Komedi bukan, drama bukan, action bukan, mungkin ‘fantasi’ saja yang pantas di-capkan di atas film ini *fantasi yang berlebihan sehingga tidak dapat dicerna dengan enak*.


Akting terakhir Heath Ledger *yang mati bunuh diri sebelum proses film ini selesai* juga bukan akting yang bagus. Sangat tidak bisa dibandingkan dengan aktingnya sebagai Joker di film Batman. Disini Heath Ledger berperan bagai orang goblok… Tony Shepherd yang diperankan oleh Heath Ledger adalah orang yang saat ditemukan pertama kali ia hilang ingatan, tapi anehnya, ingatannya itu kembali dengan sangat cepat, dan ia berusaha menutupi ingatannya yang baru kembali itu… Selain itu, film ini penuh berisi joke-joke yang sama sekali nggak lucu, tampaknya bahkan bagi orang Amerika sekalipun.


Film ini sangat dangkal, aneh, nggak logis, dan memiliki banyak sekali adegan nggak masuk akal, disini ‘nggak masuk akal’ memiliki arti sangat bodoh dan aneh, bukan fantasi menakjubkan seperti yang aku duga sebelumnya saat pertama kali menonton trailernya *trailernya sangat keren*.


Aku sebagi penonton jadi merasa diremehkan oleh tingkat intelektual dalam film ini, selain effect yang buruk dan terlihat murahan, tokoh-tokoh dalam film ini juga tidak terlihat sungguh-sungguh, seperti hanya sekedar membaca script dan mengucapkan dialog mereka semirip mungkin dengan script tanpa penghayatan terhadap karakter.


Si iblis yang ingin mengambil anak gadis Dr. Parnasss, terkesan menunda-nunda dengan sengaja supaya durasi film bertambah panjang. Apalagi ending yang sangat nggak jelas, dimana anak Dr. Parnassus malah berakhir memaksa masuk neraka karena sudah tidak tahan dengan segala omong kosong di film ini, seakan ia berkata, “ADUH! Oke! Oke!! Daripada filmnya nggak selesai-selesai, ambil aku iblis, masukkan aku ke neraka!” Tapi anehnya lagi, si iblis malah berusaha menghalang-halangi si gadis, seolah-olah berkata, “Jangan dulu! Filmnya masih lama, kamu jangan bikin aku menang dulu!! Ayo kita menari-nari sebentar…”


Overall film ini memiliki kualitas cerita yang buruk dan aneh. Menurutku sih penurunan kualitas film ini diakibatkan kematian Heath Ledger yang membuat Terry Gilliam harus mengubah script dan mengganti beberapa plot. Mungkin beberapa effect terlihat mengagumkan, namun secara bersamaan juga terlihat murahan, habis effect di film ini tidak terlihat murni 3D, bahkan beberapa effect malah seperti kartun 2D.


Saranku sih, jangan buang-buang waktu dan uang untuk menonton film ini di bioskop… Dijamin selain kalian akan sering mengerutkan dahi, kalian akan pulang dengan rasa penyesalan yang akan menambah kerutan di wajah.



Score film ini: 4.7/10


.

3 comments:

  1. jooo,,,aku kmrn pas nntn,,liat coverE juga kepengen banget,,,bener si menurutmu mentereng...efek fantasine kayane bagus.. tp tetep pengen liat aku jo,,,pengen liat sampe mana jelekE..hehe...tpi saranmu buat jgn nntn di bioskop mungkin isa jadi masukan,,,daripada nanti gela..

    ReplyDelete
  2. Iyo, Ver... Beli DVD aja Maksimal 8.000,-. Klo Bioskop 25rb...

    Jangan buang2 uangmu untuk film ini. Sejauh ini, aku ga percaya ada org yg sanggup ntn film ini terus bicara dengan tulus: "FILM INI BUAGUS!" Yah... Mungkin kecuali para pemain film-nya dan sutradaranya sendiri...

    ReplyDelete
  3. Gw bilang malah film ini bagus. Kalo anda mengharapkan film ini harus action karena taruhan antara Mr.Nick dan Parnassus, ya saya tidak bisa menyalahkan anda.

    The Imaginarium of Dr. Parnassus mengandalkan intrik cerita yang absurd (dalam hal ini dunia khayalan), di mana orang harus memilih antara imajinasinya (Parnassus) atau nafsu duniawinya (Mr. Nick). Mereka bertaruh lima nyawa demi sebuah hadiah, yaitu Valentina.

    Parnassus tidak ingin kehilangan anaknya, Valentina, dan Mr. Nick ingin Valentina untuk menjadi miliknya. Ya jelaslah Mr. Nick tidak mau menang dengan Valentina menjadi jiwa terakhir (dengan hal ini masuk neraka), lha kan si Valentina itu hadiahnya.

    Mr. Nick justru mengincar Tony Shepard sebagai jiwa terakhir. Nah, si Mr.Nick tuh sebenernya punya plot tersembunyi demi mendapatkan Valentina kembali yaitu menyuruh Parnassus membunuh Tony Shepard. Mr. Nick berjanji kalo Parnassus berhasil membunuh Tony, ia dapat Valentina kembali.

    Akhirnya terbukti setelah Parnassus membunuh Tony, Valentina hidup kembali kan cuma ia seperti hilang ingatan dan punya kehidupan sendiri.

    Di akhir cerita saat Parnassus menjadi aktris jalanan, Mr. Nick datang lagi ke Parnassus (saya berasumsi ia ingin taruhan lagi ke Parnassus dengan hadiah Valentina menjadi anak Parnassus lagi).

    Akhir kata, saya rasa film ini berisi dengan intrik yang dalam. Perubahan karakter Tony Shepard juga menjadikan film ini lebih berwarna. Mungkin anda kurang menangkap saja isi film ini karena film ini memang tidak straightforward.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...