Powered By Blogger

March 15, 2010

'HACHIKO - A Dog's Story' Movie Review

.

Huaaaaa.... Aku terharu oleh film ini!!




HACHIKO- A Dog's Story sebenernya bukan film yang bagus-bagus amat, ceritanya juga mayoritas dari penonton udah pada tahu, tapi ada 'sesuatu' dari film ini, mungkin akting para pemainnya, atau anjingnya, yang bikin film ini spesial dan sedikit misterius...

Walau film ini dikemas secara sederhana tanpa embel-embel hiperbola sama sekali, film ini sama sekali nggak membosankan, malah, tiap adegan selalu membuat penonton bertanya-tanya, apa adegan berikutnya? Apa adegan berikutnya??

SPOILER *in shocking pink colour*:

Hachi adalah seekor anjing jenis Akita *jenis anjing Jepang* yang hilang dan 'menemukan' profesor (Richard Gere), dimana sejak saat itu, persahabatan mereka-pun terjalin. Profesor yang pada awalnya dilarang oleh sang istri untuk memelihara anjing-pun, akhirnya berhasil meluluhkan kekerasan hati sang istri, dan mengijinkan profesor memelihara anjing itu.

Saat Hachi beranjak remaja, Hachi memiliki kebiasaan untuk 'mengantar-jemput' sang profesor. Namun suatu hari, Hachi tidak ingin mengantar profesor, ia bahkan seakan-akan berusaha melarang profesor untuk pergi bekerja, tapi profesor yang tidak menangkap arti komunikasi Hachi tetap berangkat, dan as you all know, the profesor die that day... *OH NO!*

Kematian profesor itu membuat keluarganya sedih, tapi tampaknya tak ada yang jauh lebih sedih daripada Hachi. Hachi tetap menunggu di depan stasiun, bahkan ia sampai kabur dari rumah anak profesor. Ia menerjang panas dan dinginnya salju, menunggu dan terus menunggu... Hachiko yang menunggu selama 10 tahun telah berubah dari anjing Akita yang cantik menjadi sejenis anjing Chow-Chow yang terlihat sedih... Huaaaa....

2 adegan yang paling berkesan adalah ketika istri sang profesor menemukan Hachi 10 tahun kemudian. Ia begitu terkejut ketika melihat bahwa Hachi yang tua dan kotor masih terus menunggu di depan stasiun, adegan itu bahkan sampai membuat si penjual hot-dog menangis... Lalu adegan berikutnya yang bener-bener bikin aku mewek *yah!! Ketahuan!!* adalah adegan ketika Hachi akhirnya menyadari bahwa ajalnya sudah dekat... Dengan tertatih-tatih ia beranjak dari bawah kereta usang menuju 'spot' penantiannya yang biasa, disana ia duduk, menunggu sebentar, melihat orang-orang keluar dari peron seperti biasa, tak ada profesor seperti biasa, lalu ia memejamkan mata, dan akhirnya mati, dimana flashback terjadi dan klip-klip Hachi muda berlari-lari dengan Richard Gere yang tua tetapi fit dipertontonkan. Kasian buanget!

Film ini jadi membuatku bertanya-tanya, apakah anjing bisa merasakan ajal seseorang dan ajalnya sendiri?? Saat adegan akhir ia berjumpa dengan profesor, ia berusaha melarang profesor pergi bekerja, seakan-akan ia dapat melihat malaikat maut sedang mengitari profesor hari itu... Kemudian saat Hachi akan mati, ia seolah-olah menyadari bahwa ia ditakdirkan mati di spot penantiannya, sehingga ia harus tertatih-tatih berpindah tempat di malam yang sangat dingin dan bersalju...

Aku sangat terpesona dengan anjing di film ini!! Siapa ya namanya?? Sayang di daftar pemain tidak dicantumkan... Akting anjing ini bagus! Hahahahaha... Apalagi film ini tampaknya memakai 4 jenis anjing Akita. Yah, mungkin 3 jenis, Hachi anak, Hachi remaja, dan Hachi tua, dimana ketiga anjing itu memainkan perannya dengan sempurna! *err... tampaknya kalian harus mulai mempertanyakan kredibilitas review-ku... tapi yah begitulah keadaannya!*

Tapi ada juga adegan kurang jelas di film ini, seperti pertemuan Hachi dengan seekor poodle betina berwarna putih yang bernama Lucky, mungkin itu penambahan unsur entertainment untuk film ini yang dipikirkan sang sutradara, sayang pertemuan singkat itu tidak berujung kemana-mana, seakan-akan itu hanya iklan untuk mempromoskan keindahan anjing poodle *yang di film ini: buruk rupa*, nampaknya sang sutradara ingin menambahkan unsur percintaan anjing *Who doesn't like 101 Dalmatians???* di film ini yang gagal dan malah manjadi 'turn-off' bagi aku sebagai penonton...

Kemudian, walau aku tahu ini kisah nyata, tapi aku ingin mengkritisi pemiliki anjing itu, a.k.a istri dan anak profesor, seharusnya mereka tahu kalau Hachi sedang sedih akan kematian profesor, tapi kenapa mereka tidak berusaha menghibur Hachi?? Misalnya membawa Hachi jalan-jalan, kasih makan enak, ajak bermain, pokoknya supaya Hachi nggak usah menunggu sampai semenderita itu!! *ini lebih ke kritisi fakta, bukan film*

Yah... Tetapi selesai menonton film ini, para penonton yang memiliki anjing *aku contohnya* akan berpikiran, "Benarkah anjing se-spesial itu?? Benarkah anjingku se-setia itu???", mungkin penonton yang nggak punya anjing, atau bahkan yang nggak suka anjing bisa berpikir, "Aku mau punya anjing!"

Dengan malu harus ku akui, aku memang berkaca-kaca dalam menonton beberapa adegan di film ini, tapi aku memiliki hak untuk membela diri: Orang yang menonton film ini tanpa terharu sedikit-pun adalah orang yang hatinya lebih keras dari palu! Hatiku kan lembut...


Nilai untuk film ini: 7.4/10



Jadi kangen Riki, Chicko, ama Nalla... Duh! Kayaknya aku harus pergi untuk memperhatikan anjingku nih... Ciaoo!


.

13 comments:

  1. Jojo.. Ak mewek bc reviewmu.. Huhu
    Ini remake ya? Rasane ada versi jepang'e deh.. Kalo ndk salah..
    Anyway.. Fil d tonton aja, ndk usah d pertanyakan. Smakin km pertanyakan, smakin ndk masuk akal.. Hahahaha

    Vjin

    ReplyDelete
  2. Ada yg mirip gn dari Jepang, judule QUILL, tp itu tentang anjing penuntun org buta yg mati krn tua, bukan nunggu majikan di stasiun..

    Jin, thx dah mewek.. Aq tau hatimu lembut!

    Jojo

    ReplyDelete
  3. ini dulu ada film jepange.. kalo engga salah keluaran taon 80an gitu deh... ini film remake Hollywood yang ngambil dari film jepang yang juga sukses...

    DOH, pengen banget nonton film ini,,, KUEREN puol soale...

    eniwei, yang jadi pertanyaan itu bukan filmnya deh... kalo aku malah bakaln bertanya-tanya, kenapa film yang keluar taon 2009 baru masuk ke Indonesia taon 2010... *sangat lama sekali* hehehehe...

    well, aku seh udah percaya kalo anjing bisa se-setia itu ama pemiliknya jo...
    jadi kangen ama anjingku.. *mengusap airmata*

    AYO NONTON FILM INI DI BIOSKOP kalo udah masuk SURABAYA..!!!

    -dundhee-

    ReplyDelete
  4. Jo... kok sepertinya hampir kaya film anjing yang lain ya??? yang dulu pemainnya Owen Wilson itu lho... yang anjingnya nakal banget, tapi ujung2nya anjingnya harus mati... Ya, biasa sech jalan ceritanya. Cuma mengharukan... ya nggak???

    Pau2

    ReplyDelete
  5. Lain Pau, ini kan anjinge dari awal nggak nakal! :P

    Kayake aku pernah ntn film-e Owen itu... Mmmm, lupa judule... Aku rasa film ini jauh lebih kuat secara psikologis a.k.a lebih bikin nangis! Hahahahaahaha...

    ReplyDelete
  6. Kucingq bisa gak ya kayak gt ?? jadi inget kucingq yg telon.. setiap pagi jam 5 ketika ibuq lagi masak.. kucing selalu menungguq di kasur sambl tidur menunggu aq bangun... (kayake nunggu tuk dikasi makan..).. argg sayang kematiannya sungguh tragis... dia mengalami pendarahan perut...gara terserempet mobil bapakq... hiks hiks.. kasian .. jadi pengen nangis T.T

    ReplyDelete
  7. kisah ini mirip bangat sama kisah asli aku,,, anjing aku dulu suka anter - jemput aku sekolah,, tp cerita akhirnya beda~
    anjing aku mati ditabrak~ *didepan mata aku*
    makanya pas nonton ini aku nangis~ *keingetan*
    makanya aku percaya kalo anjing itu setia~

    ReplyDelete
  8. filmnya kereeeennnn,sumpah!!!! pokoknya harus nonton...!!! yg suka atopun gk suka ma anjing bkal brubah liat ne film...aku rekomndasikan deh bwt kalian smua...!!!!!

    ReplyDelete
  9. wuis stuju banget tuh,,,asli ne film menguras air mata,,,siapkan tisu yg bnyak,ato bantal bwt nyekap tu idung kalo mw nonton ne film...trust me....!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  10. sedih,,,tp gw ga sampe nangis bercucurkan air mata. tp cukup menyentuh, walaupun ceritanya sederhana.

    ReplyDelete
  11. Overall emang great movie!^^
    Pokok klo ntn film2 kyk gini aku paling ga bisa ditemenin, harus nonton sendirian... *SROOOOT!*

    ReplyDelete
  12. jujur saja ya... aqu nonton film ini nangis..

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...