.
Perasaanku setelah menonton film ini sama persis seperti perasaanku setelah menonton New Moon - Twilight Saga.
Kalau mau di umpamakan, menonton Alice in Wonderland bagaikan makan kerupuk udang mahal yang rasanya sangat enak, tapi sayangnya melempem. Efek yang dihasilkan lumayan bagus, tapi sound yang ada kurang bombastis. Bandingkan menonton film ini dengan Resident Evil 2, dalam RE2, aku bisa sangat berdebar-debar dan tegang karena sound film yang menggelegar dan 'pas', film ini memiliki kualias musik dan suara yang kurang bisa membangkitkan ketegangan penonton, apalagi saat adegan pertarungan akhir, serasa hambar dan nggak jelas, dan akhirnya harus ditutup dengan tarian aneh dan 'maksa' dari Mad Hatter...
Performance terbaik dalam film ini pantas disematkan untuk Hellena Bonham-Carter sebagai The Red Queen, villain film ini memiliki unsur lucu, tapi benar-benar jahat, bukan jahat yang suam-suam kuku.
Mia sebagai pemeran Alice sangat datar dan seakan-akan tidak memiliki pendirian yang kuat, Alice di film ini sangat kaku dan seakan-akan selalu memikirkan script, karena ia tampak selalu hampir lupa dialog...
The White Queen (Anne Hathaway) berperan standard dan hampir seperti orang gila, tapi ia cukup berhasil membuat karakternya menjadi karaker yang menarik dan perkataannya selalu kunanti-nanti. The White Queen bisa aku cap sebagai tokoh yang misterius dan eksklusif, dimana setiap kalimat yang meluncur dari mulutnya selalu aneh, berwibawa, dan unik. Sayang karakter ini diberi riasan wajah yang berlebihan dan kurang pas di hati...
Akhirnya, The Mad Hatter... Addddduh! Aku NGGAK SUKA dengan akting Johny Depp di film ini! Mad Hatter itu orang gila yang berbeda, bukan Jack Sparrow! Tampaknya Johnny Depp bisa kubilang 'terperangkap' dalam karakter Jack Sparrow setelah bermain dalam 3 film Pirates of The Carribean... Sungguh disayangkan, padahal Johnny Depp seharusnya sangat berbakat, dan ia seharusnya bisa menghasilkan karakter Mad Hater yang 'benar-benar baru'. Terus yang sangat mengganjal, adalah caranya berinteraksi dengan Alice di akhir perpisahan, dimana ia seakan-akan 'jatuh cinta' dengan Alice... What The...!!!??
Aku dikecewakan dengan 2 bagian di film ini.
Pertama: Adegan setelah kejadian Mad Hatter dan si tikus akan dipenggal. Adegan itu cukup bagus dan sedikit seru, tapi setelah itu, ketika mereka menuju istana The White Queen, adegan sangat menurun drastis dan amat-sangat membosankan, dimana dialog yang panjang dan terlalu berbelit-belit terjadi, dan akhirnya Alice mau berperang begitu saja, semua terasa begitu di-skenariokan dan bagi aku jadi terkesan 'maksa'.
Kedua: BANDSNATCHER. Yaitu monster yang pertama kali menyerang dan menimbulkan luka cakaran di lengan Alice. Kalian yang sudah menontonnya pasti ngerti maksudku. Gimana bisa makhluk sebuas macan itu jadi tiba-tiba jinak dan terkesan 'mencintai' Alice sampai rela menyelamatkannya??? Apa gara-gara matanya dikembalika?? Nggak logis.
Overall, kusimpulkan, Alice in Wonderland kurang berhasil untuk membuatku, sebagai penonton, terpesona dan tegang. Setiap adegan dan dialog terasa hambar dan terlalu apa adanya. Adegan perang di akhir film yang tampak 'WOW' di trailer juga tidak fantastis. Pada akhirnya, Wonderland is just an Ordinary World with weird characters in it.
Nilai untuk film ini: 6/10
.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...