Kalau mau mengambil contoh, saya akan memberikan 2 contoh media yang membuat kita bingung, manakah yang new media?
Pertama, buku jika dengan cepat dinilai, tentu mayoritas orang akan mengatakan buku adalah Old Media, tapi mari kita bahas buku yang sangat fenomenal, laris, diterjemahkan dan dibaca jutaan orang.
Contohnya Twilight Saga atau Harry Potter.
Buku-buku ini sangat digandrungi banyak orang, apakah ini termasuk Old Media? Sudah jelas secara waktu buku-buku ini baru ditulis dan dicetak, secara manfaat jelas mengubah culture masyarakat, dan secara produksi, tetu diketik di komputer dan dicetak memakan alat-alat percetakan canggih, tetapi secara distribusi, ini hanyalah sebuah buku… Seratus tahun yang lalu buku seperti ini juga banyak. Jadi?
Contoh kedua adalah Friendster.
Masih ingatkah anda dengan Social Network yang DULU sempat sangat booming di Indonesia ini? Hmmm… Kemanakah gaungnya sekarang? Apakah SEKARANG Friendster masih bisa disebut New Media?
Memang Friendster merupakan media digital, social-networking, tetapi sudah lama ditinggalkan orang dan tidak disentuh masyarakat. Secara produksi dan distribusi, Frendster bisa dikatakan New-Media, tetapi secara waktu dan manfaat, kini Friendster sudah dilupakan orang. Apakah bisa Friendster saat ini tetap disebut New Media?
Anda yang memilih.
.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...