SOFT LENS. Antara Keindahan dan Penderitaan...

Senangnya setelah 5 tahun lebih menghabiskan hidup dengan kacamata...
Akhirnya waktu kuliah aku bisa memberanikan diri memakai benda keramat bernama Soft Lens...

Awalnya, waktu kelas 2 SMP, aku sudah berkomitmen (Cee ileh...) Ga bakal memakai soft lens... dengan alasan, buat apa gaya2an???

Padahal kenyataannya, aku ini takut pake softlens... Takut entu ga bisa masuk mataku, soalnya kan mataku ini kecil, apalagi banyaknya cerita-cerita horror mengenai sakit mata karena benda mini ini...

Namun akhirnya komitmen masa kecil itu terabaikan setelah ada diskon besar2an, softlens 6 bulan cuma 50.000!?? Tapi harus beli 2 sekaligus... Jadi 2 pasang softlens 6 bulan, harganya 100.000...

Kebetulan ceceku itu kepingin beli...
Yang satunya siapa yang pake??

Nyo! Kamu mau pake softlens gak?

Aku membayangkan memakai softlens... Kayaknya kok asik ya... Khukhukhu...

Ya wes lah, mau...

Let the journey begin!

Akhirnya aku beli softlens, dan ga tanggung2, langsung beli yang warnanya coklat... Padahal mitos mengatakan, kalau baru pertama kali pake, harus yang bening, biar matanya biasa dulu...

Hayah... Gak apa2 deh... Akhirnya beli deh yang warna coklat...

Waktu pake untuk yang pertama kali, gak deg2an seh, tapi agak takut...

Percobaan pertama, tuh softlens ga bisa masuk2 mata!! Emang mataku ini kecil, dan bulu mataku juga panjang2, ganggu aja tuh bulu mata, coba bisa di ilangin bentaaaar aja...

Percobaan kedua gagal... Gagal maneng, gagal maneng...

Akhirnya percobaan ketiga berhasil!! Tapi...
AAAaaaaaaa....!!!!!! SUAKIT GILA!!!!
Serasa dari dalam mataku ada yang menusuk-nusuk dan menggaruk-garuk mataku...

Beneran ini... Sakitnya itu minta ampun, sampe aku panik, karena kesakitan, panik untuk berusaha secepatnya melepas soft lens sialan ini!!!!!

Akhirnya setelah beberapa detik dicekam ketakutan karena rasa sakit yang menyebalkan di mata, akhirnya soft lens-nya berhasil lepas...

Aku langsung nangis...

Ya bukan nangis seh, lebih tepatnya air mata terus mengalir tanpa bisa ditahan...

Sakitnya......... . . .

Itu saat dimana aku benar-benar menderita.

"Wes ah! Aku nyerah, ntik ae kapan-kapan nyoba lagi..."

Adikku yang waktu itu ada di kamar bareng aku bilang:
"Ga bisa! Pokok harus isa! Coba lagi!"
"Duuh, tapi suakite soro pek, liaten tah! Mataku merah iki lo!" (Mengusap air mata yang mengalir...)
"Ya ntik habis gini cobaen lagi."

Akhirnya setelah rehat 10 menit, aku berdiri menghadap cermin lagi untuk menghadapi rasa sakit itu...

Percobaan berikutnya tidak memuaskan, soft lens-nya melenceng...

Akhirnya setelah melalui percobaan-percobaan yang bertubi-tubi, aku berhasil!!!

Yeeee....
Senangnya...

Lega banget, dan hasilnya...
Yah lumayan lah, mataku jadi kliatan tambah gede...^^
Tapi gak bakal bisa sering-sering nih pake soft lens... Bener-bener menyakitkan, tapi cukup sepadan dengan efeknya...

Mata bagus VS Sakit dan menderita memakai Soft Lens...

_____________________________________________________________________

Perlu dong kita tahu asal-muasal benda aneh ini, benda bening, kenyel2, ditaruh di mata...
Sebenernya, soft lens itu gimana sih adanya!???

SEKILAS TENTANG SOFT LENS

Lensa kontak lunak, yang kebanyakan masyarakat kita lebih sering menyebutnya softlens, sebenarnya adalah hanya merupakan 1 dari 2 jenis mendasar lensa kontak. Penyebutan softlens (pemendekan dari soft contact lens) sendiri muncul setelah mulai adanya lensa kontak yang dibuat dari bahan polymer khusus yang bertekstur lembut/lunak.

Pada awalnya, lensa kontak memang dibuat dari bahan yang rigid/kaku, yang setelah muncul adanya softlens, maka lensa kontak tersebut sering disebut dengan hard contact lens. Kaca lah material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada saat awal diperkenalkan, sekitar tahun 1887. Baru pada sekitar tahun 1936, plastik mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Namun hanya bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik, sedangkan pada bagian zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian bahan plastik untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun 1946. Plastik jenis PMMA adalah yang paling sering dipakai.

Eksperimen pembuatan soft contact lens baru dilakukan pada akhir - akhir tahun 1950 dengan menggunakan hydroxyethyl methacrylate (HEMA), yaitu sejenis bahan polymer yang dapat mengandung air, yang dibuat oleh Dr. Drahoslav Lim. Bahan ini terus dikembangkan dan masih digunakan sebagai bahan softlens hingga masa sekarang ini.

Softlens, tidak lah berposisi sebagai pengganti hard contact lens, tapi hanya merupakan pelengkap keberadaan lensa kontak. Terbukti hingga saat ini, lensa kontak berbahan rigid/kaku masih tetap dibuat, bahkan terus dikembangkan, sebab ada beberapa keunggulan fungsi yang tidak dapat tergantikan oleh lensa kontak lunak/softlens.

Salah satunya adalah kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea, sehingga dipakai dalam proses orthokeratology untuk mengatasi myopia ringan. Lensa kontak kaku juga dapat mengeliminasi efek dari tidak ratanya kontur kelengkungan kornea, misalnya pada kasus astigmatisme irregular yang disebabkan oleh kontur lengkung kornea yang tidak beraturan. Kedua hal tersebut sampai saat ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan softlens.

Nah... Itulah Soft Lens, walalu cuma sekilas sih... makasih WIKIPEDIA atas sumbernya yang bermanfaat...

Di jaman modern ini makin variatif aja warna soft lens, bahkan ada yang putih ama merah!! (Biasa buat main film Horror, kayak Rihanna waktu buat video clip Disturbia kan pake yang warna putih...)

Untung yang aku beli cuma 6 bulan, ntar klo udah expired, gak beli soft lens lagi deh...

Bagi aq, gak worthy...