Kasus marital rape atau perkosaan dalam rumah tangga telah banyak memakan korban wanita yang pada akhirnya tidak berani melaporkan kejahatan suaminya kepada yang berwajib. Hal ini disebabkan para istri sadar sepenuhnya bahwa individu yang melakukan perkosaan adalah suaminya sendiri, pelaporan tindak kejahatan seperti ini membuat para wanita khawatir pihak yang berwenang tidak akan menanggapi masalah ini secara serius karena melihat kejahatan yang terjadi hanyalah hubungan intim antara suami dengan istri. Namun riset yang dilakukan untuk meneliti marital rape, rupanya menemukan bahwa perkosaan oleh suami jauh lebih berbahaya secara psikologis dibanding perkosaan oleh orang asing.
Marital rape is so destructive because it betrays the fundamental basis of the marital relationship, because it questions every understanding you have not only of your partner and the marriage, but of yourself. You end up feeling betrayed, humiliated and, above all, very confused. When it is the person you have entrusted your life to who rapes you, it isn’t just physical or sexual assault, it is a betrayal of the very core of your marriage, of your person, of your trust.
Disarikan dari artikel “Marital Rape”, dalam Hidden Hurt – Domestic Abuse Information http://www.hiddenhurt.co.uk/Articles/maritalrape.htm
Tidak dapat dipungkiri dalam rumah tangga suami merupakan kepala yang memimpin dan mendominasi. Namun sejauh apakah dominasi suami terhadap istri dapat dikatakan wajar? Paradigma konflik akan membedah dominasi suami dalam rumah tangga untuk kasus marital rape.
Konflik adalah hal yang tidak dapat dihindari dalam rumah tangga, namun dapatkah konflik dituntaskan lewat mengutamakan dominasi? Pandangan konflik menurut Karl Marx fokus pada kemampuan sekelompok orang tertentu untuk mendominasi orang lain, atau usaha untuk mempertahankan dominasinya. Dengan kata lain, konflik adalah usaha individu atau sekelompok orang untuk menindas pihak lain demi mempertahankan dominasi / kekuasaannya. Dalam rumah tangga, suami adalah pihak yang mendominasi. Suami merupakan pemimpin atas istri dan anak-anak, namun rupanya kekuasaan ini tidak selalu dimanfaatkan dengan benar. Demi mempertahankan kekuasaannya, suami dapat melakukan intimidasi terhadap istri. Lewat konflik-konflik kecil, suami dapat menjalankan aksi kekerasan terhadap istri hanya demi menunjukkan kepada istri bahwa sang suamilah yang berkuasa.
Para wanita yang diperkosa oleh suami pada umumnya akan mengalami kekerasan dalam jangka waktu yang panjang. Marital rape selalu terdiri dari kekerasan fisik yang menyakitkan, ancaman kekerasan, dan penggunaan senjata oleh suami melawan istri. Yang lebih penting, beberapa penelitian telah menemukan bahwa suami yang memukul dan memperkosa istri pada umumnya adalah pria yang berbahaya dan bahkan berpotensi untuk melanjutkan kekerasannya ke tingkat pembunuhan. Pembelajaran memakai sampel klinik dari wanita yang sering dipukul dalam rumah tangga menemukan bahwa 20%-70% selalu diperkosa oleh pasangannya paling tidak satu kali (Bergen, 1996; Browne, 1993; Campbell, 1989; Mahoney et al., 1998; Pence & Paymar, 1993). Penemuan ini mengarahkan para peneliti untuk memperdebatkan bahwa marital rape adalah “salah satu kelanjutan dari kekerasan dalam rumah tangga” (Johnson & Sigler, 1997, p. 22). Para wanita yang diperkosa dan dipukul oleh pasangan mengalami kekerasan dalam berbagai cara; beberapa dipukul selama kekerasan seksual berlangsung atau perkosaan akan menyusul setelah kekerasan fisik dilakukan, kemudian suami akan memaksa istri berhubungan intim dengannya melawan keinginan istri. Beberapa wanita mengalami apa yang disebut perkosaan “sadistik” atau “obsesif”; Pengintimidasian ini melibatkan siksaan dan / atau praktek aksi seksual dan seringkali melibatkan kekerasan fisik. Pada marital rape jenis ini, pornografi seringkali terlibat, dimana suami memaksa istri untuk menonton pornografi lalu memaksa istri untuk mempraktekan pornografi (Marital Rape: New Research and Directions http://new.vawnet.org/category/Main_Doc.php?docid=248. Artikel ini banyak bercerita tentang sejarah dan penelitian di bidang kekerasan terhadap wanita).
Jika dibedah dengan perspektif konflik, suami yang menyiksa dan memperkosa istri adalah individu yang berkuasa dan mempertahankan kekuasannya lewat jalan marital rape. Rasa tidak aman pada diri suami disebabkan ketakutan jika istri berani melawan, istri menentang pendapat suami, atau istri mulai berani memerintah suami. Ketakutan ini membuat suami tetap mempertahankan dominasinya lewat intimidasi kekerasan. Tidak dapat dipungkiri jika konflik akan selalu muncul dalam rumah tangga. Paradigma konflik menegaskan bahwa dalam realitas sosial selalu akan ada kelompok atas yang menguasai kelompok bawah, kelompok ini dibagi berdasarkan kekuasaan, kemampuan, kekayaan, kekuatan, dsb. Kelompok bawah (yang lemah) akan ”ditindas” dan menjalankan kehendak kelompok atas. Dipercaya lewat marital rape, istri akan tertekan dan tunduk pada suami. Memang marital rape efektif untuk membuat istri takut akan suami, namun marital rape adalah penghancur psikologis istri sekaligus penghancur cinta dan kepercayaan di dalam sebuah pernikahan.
Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mempertahankan dominasinya. Beberapa dapat menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, beberapa hanya dapat mempertahankan kekuasaan dengan jalan intimidasi. Marital rape merupakan salah satu cara suami untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah tokoh dominan dalam rumah tangga, namun selain sangat tercela, marital rape juga tidak akan membuat istri mencintai suami, melainkan hanya membuat istri takut dan tunduk pada suami sebagai budak.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
ReplyDelete-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE