Powered By Blogger

June 22, 2010

BAB 1: Kesaksian Nyata Tentang Neraka



.

Berikut adalah hasil translation dari kisah 7 Colombia Youth to Hell and Heaven

(First chapter of 12 chapters).




Kisah ini bener-bener menggugah dan alangkah baiknya jika kita tidak menjadi pribadi yang skeptis dengan tidak mempercayai adanya neraka...
Tapi, keputusan tetap di tangan anda:

LUKAS 16:19-26

Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak tersebrangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyebrang.

Alkitab, perkataan Tuhan, sudah sangat jelas menerangkan tentang Surga dan Neraka. Dalam porsi yang baru saja kita baca, Tuhan memberitahu kita tentang dua tempat: Surga dan Neraka, Keselamatan atau Penghukuman. Tidak ada tempat “yang di tengah-tengah”. Api penyucian / Purgatory tidak ada. Tempat penantian tidak ada, yaitu tempat dimana jiwa manusia menunggu untuk sementara waktu setelah mereka pergi dari bumi kemudian menuju ke Surga; Alkitab sudah sangat jelas tentang itu.


11 April 1995

Tuhan memberi kita suatu pencerahan yang akan mengubah seluruh sisa hidup kita. Kami baru saja mengetahui tentang Tuhan dan firmanNya. Kami adalah tujuh remaja yang diberi Tuhan penghargaan dan tanggung jawab besar untuk membagi pencerahan ini kepada dunia.

Segalanya bermula pada kira-kira pukul 10 pagi. Kami sedang berdoa dan sudah bersiap-siap untuk pergi piknik pada sisa hari itu. Tiba-tiba pada pukul 10 itu, cahaya putih yang sangat berkuasa bersinar menembus salah satu jendela. Ketika cahaya itu muncul, kita semua segera berbicara dalam bahasa Roh dan telah dibaptis oleh Roh Kudus.

Pada saat itu, kami semua begitu terkejut dan bersemangat akan apa yang kami lihat. Cahaya Kemuliaan itu bercahaya memenuhi seluruh ruangan. Cahaya itu jauh lebih kuat daripada cahaya matahari. Di tenah-tengah cahaya, kami melihat sekumpulan malaikat memakai jubah putih. Malaikat-malaikat ini sangat cantik, tinggi, dan rupawan.

Di tengah-tengah kumpulan maaikat itu, kami melihat sesuatu yang luar biasa – figur seorang Pria. Pria ini adalah sesosok yang spesial, Pria yang memakai mantel yang sangat putih dengan jubah. RambutNya seperti benang-benang emas. Kami tak mampu meliha wajahNya karena Ia terlalu bersinar. Walaupun begitu, kami dapat melihat sabuk emas di sekeliling perutNya, dengan huruf emas yang mengatakan: “Raja Segala Raja dan Tuhan Segala Tuhan”. Ia memakai sandal emas murni di kakiNya, dan kecantikanNya tidak tertandingi. Saat kami melihat kehadiran Pria itu, kami semua segera berlutut.

Kemudian kami mendengar suaraNya. SuaraNya begitu spesial dan indah; setiap kata menusuk ke dalam hati kami bagai pedang bermata dua; persis seperti yang tertulis dalam firman Tuhan (Ibrani 4:12 “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”). Ia berbicara kepada kita dengan kata-kata yang sederhana namun sangat kuat. Secara jelas kami mendengarNya berkata, “Anak-anakKu, jangan takut, Aku adalah Yesus dari Nazaret, dan aku datang padamu untuk menunjukkan padamu suatu misteri supaya kamu dapat menunjukkannya dan memberitahukannya pada kota-kota, bangsa, kota-kota besar, gereja-gereja, dan segala tempat. Kemana aku memberitahumu untuk pergi, kesanalah kau akan pergi, dan kemana aku memberitahumu untuk tidak pergi, kamu tidak akan pergi.”

Alkitab, Perkataan Tuhan berbicara dalam Yoel 2:28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan medapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” Ini adalah waktu-waktu yang telah disiapkan Tuhan untuk semua orang.

Kemudian sesuatu yang aneh terjadi, sebongkah batu muncul di tengah-tengah ruangan, dan Tuhan, yang bersama-sama kami, membuat kami berdiri di atas batu itu. Batu itu sekitar 8 inci di atas lantai, dan sebuah lobang besar muncul di lantai. Lobang itu sangat besar, hitam, dan merupakan lembah atau gua yang mengerikan. Tidak lama, kami terjatuh dari puncak batu dan terus terjatuh menembus gua di lantai itu. Itu sangat gelap dan membawa kami ke dalam pusat bumi.

Ketika kami berada dalam kegelapan yang suram, kami sangat ketakutan! Kami begitu ketakutan hingga kami berkata kepada Tuhan,”Tuhan kami tidak mau pergi ke tempat itu! Jangan bawa kami ke tempat itu Tuhan! Keluarkan kami dari sini Tuhan!” Lalu Tuhan menjawab dengan suara yang negitu indah dan penuh haru, “Pengalaman ini sangat diperlukan agar kau dapat melihat dan memberitahu yang lain.”

Kami ada di lorong melengkung yang berbentuk tanduk, dan kemana kami melihat, kami melihat bayangan-bayangan, setan, dan sosok-sosok yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kami terus menuju makin dalam dan makin dalam. Hanya dalam beberapa detik, kami telah dipenuhi kehampaan dan ketakutan yang sangat hebat.

Pada akhirnya kami tiba di sebuah gua; dipenuhi pintu-pintu yang mengerikan, seperti labirin. Kami tidak mau masuk ke dalam. Kami merasakan aroma yang sangat buruk dan panas yang mencekik kami. Begitu kami masuk, kami melihat hal-hal mengerikan, pemandangan yang sangat menakutkan. Seluruh tempat itu dipenuhi oleh api; dan di tengah-tengah api itu; ribuan tubuh orang dibakar. Mereka menderita siksaan yang sangat hebat. Pemandangan itu begitu mengerikan, kami tidak mau melihat apa yang ditunjukkan kepada kami.

Tempat itu dibagi ke dalam bagian-bagian penyiksaan dan penderitaan yang berbeda. Salah satu bagian yang Tuhan ijinkan untuk kami lihat adalah “LEMBAH KUALI”, begitu kami menyebutnya. Di sana ada jutaan kuali. Kuali-kuali itu diletakkan sejajar dengan tanah; tiap-tiap kuali dipenuhi dengan lahar di dalamnya. Dalam tiap kuali, terdapat satu jiwa yang telah mati dan masuk ke neraka.

Begitu jiwa-jiwa itu melihat Tuhan, mereka segera berteriak, “Tuhan, kasihanilah kami! Tuhan beri kami kesempatan untuk keluar dari sini! Tuhan, keluarkan aku dan aku janji akan bersaksi ke dunia kalau tempat ini nyata!” Tetapi Tuhan bahkan tidak melirik ke arah mereka. Disana ada jutaan manusia, perempuan dan anak-anak muda di tempat itu. Kami juga melihat homoseksual dan pemabuk dalam siksaan. Kami melihat semua orang-orang ini menjerit dalam suatu kesakitan yang luar biasa.



Kami sangat terkejut akan fakta bawa tubuh mereka dihancurkan. Cacing-cacing keluar-masuk dari lubang mata mereka yang kosong, mulut, dan telinga; lalu menembus kulit di seluruh tubuh mereka. Ini memenuhi perkataan Tuhan yang tertulis di dalam Yesaya 66:24 “Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.”, juga dalam Markus 9:44 “Di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.” Kami begitu ketakutan akan apa yang kami lihat. Kami melihat api setinggi 9 hingga 12 kaki. Dalam tiap api, selalu ada jiwa orang yang telah mati dan menuju ke neraka.

Tuhan mengijinkan kami untuk melihat seorang pria yang direbus dengan lahar dalam sebuah kuali. Ia naik-turun dan daging di wajahnya berjatuhan. Ia memandangi Tuhan sesaat; kemudian menjerit dan memanggil nama Yesus. Ia berkata, “Tuhan, kasihanilah! Tuhan beri aku kesempatan! Tuhan keluarkan aku dari tempat ini!” Tetapi Tuhan Yesus tidak mau melihatnya. Yesus membalikkan badanNya memunggungi ia. Ketika Yesus melakukan ini, pria itu segera mengutuk dan menghujat Tuhan. Pria ini adalah John Lennon, anggota dari grup musik “The Beatles”. John Lennon adalah pria yang mengejek dan menghina Tuhan selama hidupnya. Ia berkata bahwa Kristen akan menghilang dan Yesus Kristus akan segera dilupakan oleh semua orang. Bagaimanapun, saat ini ia sedang di neraka dan Yesus Kristus hidup!! Kristen juga tidak menghilang.

Selama kami berjalan di sisi tempat itu, jiwa-jiwa manusia menjulurkan tangan-tangannya kepada kami dan memohon belas kasihan. Mereka memohon kepada Yesus untuk mengeluarkan mereka dari sana, tetapi Tuhan tidak melihat mereka.

Kemudian kami mulai berjalan menuju ke bagian lain. Kami menuju ke bagian terburuk dari neraka, dimana siksaan terkeji terjadi; PUSAT NERAKA. Dimana siksaan terburuk dikumpulkan; menjadikan suatu siksaan mengerikan yang tidak dapat dijelaskan oleh makhluk hidup. Orang-orang yang ada disini hanyalah mereka yang telah mengenal Yesus dan mengetahui firman Tuhan. Disana ada pastur, pelayan Tuhan, misionaris, da segala tipe manusia yang pernah menerima Yesus dan mengenal kebenaran; tetapi menghidupi kehidupan ganda.

Disana juga ada orang-orang yang murtad; penderitaan mereka ribuan kali lebih buruk dari siapapun. Mereka berteriak dan memohon kepada Tuhan akan belas kasih, tetapi firman Tuhan berkata dalam Ibrani 10:26-27 “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang duraka.”

Jiwa-jiwa itu ada disana karena mereka berkotbah, berpuasa, menyanyi dan mengangkat tangan mereka di gereja, tetapi di jalan dan di rumah mereka berbuat cabul, berzinah, berbohong, dan mencuri. Kita tidak dapat berbohong kepada Tuhan. Lukas 12:48b “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.”

Tuhan lalu mengijinkan kami melihat dua wanita yang pernah menjadi kakak-beradik Kristen selama mereka di bumi, tetapi mereka tidak menghidupi kehidupan yang benar di hadapan Allah. Salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, “Kamu orang sial terkutuk! Ini salahmu sampai aku berakhir di sini! Kamu tidak menyatakan kepadaku firman yang kudus! Dan karena kamu tidak memberitahuku tentang kebenaran, aku sekarang disini, di neraka!” Mereka akan meneriakkan kalimat-alimat seperti ini di tengah-tengah kobaran api, dan mereka begitu membenci satu sama lain karena di neraka tidak ada cinta, belas kasih, ataupun pengampunan.

Di sana ada ribuan jiwa yang telah mengenal perkataan Tuhan, tetapi hidup mereka tidak bersih di hadapan kehadiran Tuhan yang kudus. Tuhan berkata, “Kamu tidak bisa bermain-main dengan Tuhan atau dengan api neraka!”. Ia juga memberitahu kami, “Anak-anakKu, segala penderitaan semua manusia di bumi dijadikan satu, tidak ada artinya, TIDAK ADA ARTINYA dibandingkan penderitaan satu orang yang menderita siksaan di bagian neraka yang paling ringan sekalipun.” Apabila siksaan paling ringan di neraka dapat begitu parah, bagaimana jauh lebih parah penderitaan mereka yang diletakkan di Pusat Neraka, yang pernah mengenal kebenaran firman Tuhan tetapi pergi meninggalkannya. Kemudian Tuhan kembali mengingatkan bahwa kita dapat bermain-main dengan api di bumi, tetapi tidak pernah dengan api di neraka.

Kami terus berjalan melewati berbagai tempat dan Tuhan menunjukkan kepada kami banyak sekali orang-orang yang berbeda. Kami melihat semua orang di sana rata-rata menerima 6 tipe siksaan. Di sana ada siksaan dari setan dengan segala macam tipe hukuman. Hukuman buruk yang lain adalah adanya kesadaran dalam diri mereka sendiri yang mengatakan, “Ingatlah ketika mereka berkotbah padamu, ingatlah ketika ka mendengar kata-kata Tuhan, ingatlah ketika mereka memberitahumu tentang neraka dan kau tertawa karenanya!” Pikiran-pikiran mereka menyiksa mereka; persis seperti ulat-ulat yang melewati seluruh tubuh mereka, juga seperti api yang memakan dan ribuan dan ribuan kali jauh lebih panas dari pada api yang sudah kita tahu. Ini adalah hadiah yang telah disediakan iblis bagi mereka semua yang telah mencarinya dan mengikutnya.

Tuhan berkata lewat firmanNya dalam Wahyu 21:8 “Tetapi orang-orang yang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inila kematian yang kedua.”

Berikutnya, Tuhan menunjukkan kepada kami seorang pria yan telah membunuh 6 orang. Ke enam orang ini kini mengelilinginya, dan terus berteriak kepadanya, “Ini adalah kesalahanmu sampai kami ada di tempat ini, KESALAHANMU!” Si pembunuh mencoba menutupi telinganya kaena ia tidak mau mendengarkan mereka, tetapi ia tidak dapat menghindar dari mendengarkan, sebab di neraka seluruh inderamu akan menjadi jauh lebih sensitif.

Jiwa-jiwa di tempat itu disiksa dengan rasa haus akan air yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat dipuaskan dengan cara apapun; seperti kisah di Alkitab tentang Lazarus dan si orang kaya dalam Lukas 16:19-31. Orang kaya di neraka meminta hanya setetes air, itu saja sudah cukup. Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 34:9, “Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi ter, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi ter yang menyala-nyala.”

Di tempat itu, setiap jiwa pasti ada di tengah-tengah api. Orang-orang berpindah dan melihat sungai indah bagaikan kristal di tengah-tengah api; tetapi ketika mereka mencoba menjangkaunya, sungai itu berubah menadi api. Mereka juga melihat pohon-pohon dengan buah-buah yang mengandung banyak air; tetapi ketika mereka mencoba mengambilnya; pohon itu akan membakar tangan mereka dan setan-setan akan menertawakan mereka.

Lalu Tuhan membawa kita ke suatu tempat yang jauh lebih buruk dari segala tempat yang telah kita kunjungi. Kita melihat danau api dan belerang. Di salah satu sisi danau itu ada sungai yang jauh lebih kecil, disana ada jutaan dan jutaan dan jutaan jiwa-jiwa yang menangis dan memohon kepada Tuhan untuk mengasihani mereka. Mereka berkata kepadaNya, “:Tuhan, tolong! Keluarkan kami dari sini paling tidak untuk waktu yang sebentar! Tolong beri aku kesempatan untuk keluar!!!” Bagaimanapun, Tuhan tak dapat melakukan apapun untuk mereka karena penghakiman mereka telah ditetapkan.

Di antara jutaan dan jutaan manusia, Tuhan mengijinkan kami untuk terfokus pada seorang laki-laki yang separuh tubuhnya telah terbenam di dalam danau api. Tuhan lalu mengijinkan kami mengerti segala pikirannya. Nama pria itu adalah Mark. Kami begitu tercengang akan hal yang pria ini ucapkan untuk dirinya sendiri. Kami memperoleh pengajaran abadi ketika kami mendengar pikiran ini, “Aku mau memberikan apapun untuk berada di tempatmu saat ini! Aku mau memberikan apapun untuk kembali ke bumi hanya selama satu menit. Aku tidak akan peduli jika aku adalah manusia paling menyedihkan, paling sakit, paling dibenci, atau orang termiskin di dunia, aku mau memberikan segala-galanya untuk kembali! Hanya untuk satu menit di bumi!” Tuhan Yesus menggenggam tanganku. Yesus menjawab pikiran Mark dengan berkata, “Mark, kenapa engkau ingin kembali ke bumi hanya selama satu menit?” Dengan tangisan dan suara tersiksa, ia menjawab Tuhan, “Tuhan! Aku mau memberikan apapun untuk kembali ke bumi hanya selama satu menit supaya aku memperoleh kesempaan untuk bertobat dan diselamatkan!”

Ketika Tuhan mendengarkan apa yang diucapkan Mark, aku melihat darah mengalir dari luka-luka Yesus, dan air mata memenuhi mataNya waktu Ia berkata, “Mark, sekarang sudah terlambat untukmu! Ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu.” (Yesaya 14:11b) Ketika Tuhan mengatakan hal ini kepadanya, ia tenggelam ke dalam danau selamanya. Sugguh menyedihkan semua jiwa-jiwa itu tidak memiliki harapan lagi. Hanya kita yang masih di bumi yang masih beroleh kesempatan untuk bertobat hari ini dan pergi ke Surga dengan Tuhan Yesus Kristus kita.

Aku sekarang menyerahkan engkau kepada saudariku untuk melanjutkan testimoni ini, terima kasih.


TO BE CONTINUED...


.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...