Bener-bener ga nahan waktu harus datang ke seminar Jurnalistik Visual yang sangat lama dan membuat otak pegal-pegal…
Tanggal 13 maret 2009 aku, Nico, dan Virgin pergi ke seminar di universitas yang ternyata isinya mengulang pelajaran Jurnalistik di semester 1!!! Akhirnya kita menghabiskan 5 jam yang lama hanya untuk review lagi pelajaran yang lama... (Hihihi... tapi aku gak ampe 5 jam udah keluar, abis ada kegiatan lain... Yang Nico ama Jin, kasian banget mereka...)
Nah, untuk mempercepat jalannya waktu, kan kami bertiga masing-masing dapat 1 notes biru, isinya kertas putih yang siap dicoret-coret untuk mengurangi kejenuhan pendengar seminar. So, kami-pun memanfaatkan layanan tidak resmi itu...
Awalnya aku yang gambar-gambar Beyonce Knowles di kertas putih itu... Setelah gambar tuh mbak Beyonce, tiba-tiba jadi kepingin gambar Halle Berry... Setelah gambar Halle Berry yang imut dan sensual itu, aku-pun berhenti sejenak, terus tiba-tiba Jin nyeletuk, “Gambar aku coba...”
Awalnya aku nolak, soalnya aku paling ga bisa kalo disuruh gambar orang secara langsung, tapi setelah melihat ekspresi kekecewaan Jin, jadi ga nahan... Akhirnya Jin-pun aku gambar. Jadilah...
Nah, setelah selesai gambar... Tiba-tiba seminar yang makin menjenuhkan menimbulkan kegunaan lain dari notes putih itu... Aku-pun bikin cerita pendek tentang Beyonce yang baru aku gambar... Setelah aku bikin 1 paragraf, aku kasih tuh paragraf ke Nico, dan Nico ngasih lanjutannya, terus ama Nico dikasihin Virgin, terus ama Jin dilanjutin lagi, baru dibalikin ke aku... Gitu seterusnya, dan akhirnya jadilah cerita yang cukup panjang dan nyeleneh... Mau tau cerita yang kami ciptakan bertiga karena kejenuhan yang luar biasa?? Nih ceritanya...
BEYONCE, HALLE BERRY, DAN VIRGINIA LISTYANI
By Johansen Halim, Nico Setiawan Susilo, dan Virginia Listyani
Pada suatu hari, Beyonce yang sangat terkenal merasa sangat jenuh akan kesibukan menyanyi di Hollywood. Beyonce-pun akhirnya ingin melepaskan karirnya dan menjalani perkuliahan di Universitas Petra, di Indonesia.
Di Universitas Petra awalnya Beyonce tertarik masuk jurusan Teknik Elektro. Namun setelah menjalaninya selama 2 semester, Beyonce merasa kesulitan menggunakan solder.
Dari kegundahan itu, Beyonce mengikuti UKM Dance (Unit Kegiatan mahasiswa, sejenis ekstra-kulikuler) atas saran anak Fikom yang bernama Virginia Listyani (Panggil dara tersebut Virgin). Setelah masuk UKM Dance, Beyonce merasa bahagia karena ia akhirnya menemukan kembali “jiwanya”. Melepas jurusan elektro, si Beyonce pindah ke jurusan DKV. Sialnya di DKV ia tidak menjadi mahasiswa, karena kemolekan tubuhnya, ia malah dijadikan model.
Sementara itu di gedung sebrang (T), ada Halle Berry yang lagi muter lidah untuk belajar mandarin. Rupanya Halle Berry yang masuk jurusan Sastra Tionghoa ini merasa tidak mampu lagi menghafalkan kata-kata Kwo’i. Walhasil, si Halle merenung di KJ (Kolam Jodoh, sejenis tempat untuk kongkow-kongkow dan bersantai di UK Petra) dengan wajah berurai air mata...
Sementara Beyonce yang merasa tersinggung karena diminta menjadi model produk pel-pelan akhirnya memutuskan keluar dari DKV. Setelah itu Beyonce menuju KJ dan berjumpa dengan Halle Berry.
“Mbak Halle... Mbak Halle... What’s wrong?” Tanya Beyonce.
“Mboten nopo-nopo, Yon.” Jawab Halle.
“Don’t lie to me, Ber!!” Paksa beyonce.
“Ya udah, aku cerita ya sama kamu...” Jawab Halle Berry pasrah. “Kwo’i-ku amburadul Yon, ketuker-tuker ama Katakana, Hiragana, and Kanji...” Jawab Halle.
“Lho! Kok bisa, mbak Ber??” Tanya Beyonce nyolot.
“Iya... Ndak ngerti... Ihik... Ihik...” Halle Berry tak kuasa menahan air matanya. Beyonce kemudian menguatkan hati Halle, “SEMANGAT HALLE!! Masih banyak jurusan lain di Petra!” Seru Beyonce.
“Iya, Yon... Tapi aku harus selesai Sastra Tionghoa, soalnya bulan depan bakal ikut produksi film...” Halle ngotot.
“Wah! Film Hollywood nominasi Oscar, tah?” Tanya beyonce.
“Ndak, kemarin ditawari maen film “Gadis Kembang Jepun”, gitu Yon...”
“OWALAH!!! GADIS KEMBANG JEPUN TOH!! Aku ngisi OST-nya loh!!” Beyonce antusias.
“Oya!? Wow!! Asyik! Asyik!! Kita isa kerja bareng! Ntik tak tunggu di luar Siwalankerto, ya?? Kita naik len bareng!” Ajak Halle. Lalu mereka-pun berangkat kerja.
Setelah mereka bekerjasama, rupanya Halle Berry tersinggung saat disuruh beradegan seronok demi film “Gadis Kembang Jepun”, sebab Halle Berry rupanya juga pembela RUU APP di Indonesia.
Beyonce yang membela teman-pun sama-sama marah dan pergi meninggalkan lokasi syuting dan studio rekaman, karena untuk film itu, Beyonce juga tidak sanggup menyanyikan lagu Dong Hua dan Cing Fe De Yi...
Beyonce dan Halle akhirnya memutuskan pindah jurusan, dan mereka-pun pindah ke jurusan Fikom UK Petra.
Disini Beyonce sangat gembira, karena rupanya Virgin juga kuliah di Fikom. Beyonce-pun memperkenalkan Halle dengan Virgin. Tapi entah kenapa, setelah diperkenalkan, Virgin langsung keluar ruang Teori Komunikasi Bu Sri dengan wajah muram. Beyonce dan Halle-pun terheran-heran melihat reaksi Virgin...
Beyonce yang menjadi penengah di antara perkenalan mereka merasa tidak enak. Virgin kemudian diajak bicara 4 mata dengan Beyonce.
“Jin, napa tadi ma Halle kayak gitu?” Tanya mbak Yon.
“Aku ndak suka ama dia!” Ketus Jin.
“Lho napa???” Mbak Yon penasaran.
“Lha Halle Berry itu ndak penting!!” Virgin ngotot.
“Lho kenapa? Kan Halle baek-baek ajah... Halle baek kok!” Yon membela Halle.
“Baik!? Baik apanya!?? Tuh anak baru nyolot! Berani flirting-flirting sama Nico!!” Virgin menumpahkan isi hati.
“La Nico kok yang lirik-lirik Halle duluan...” Yon langsung membela teman sekampungnya.
“AYO! KITA TANYA SAMA NICO!! SAPA YANG MULAI DULUAN!” Tanya Virgin.
“AYO!!!” Beyonce menjawab ketus. Akhirnya Beyonce dan Virgin menarik Nico dan menguncinya di WC perempuan.
Beyonce: “NICO!! Kamu tadi lirik-lirik Halle yah!!”
Nico: “Hah... Eh... Eh...”
Virgin: “NICO!! Halle duluan yang lirik kamu, kan!??”
Nico: “Hah? Oh, ya?”
Beyonce & Virgin: “JAWAAAB!!!”
Nico: “A... Ma... Maaf... A... Aku kira... Yang lirik-lirik aku itu Beyonce... Maaf, mbak... Saya fanatic-fans-nya embak Beyonce...”
Virgin: “APAAA!!??? KAMU SUKA BEYONCE, NICO!! AKU PIKIR KAMU SUKA AKU!!!”
Nico: “Wah, Jin... Lek disuruh milih sampeyan karo mbak Beyonce ato Halle Berry... Yo... Ayok yo!”
Akhirnya Nico dilepaskan dari kamar mandi perempuan, dipindah ke kamar mandi laki-laki. Diamankan sementara. Virgin dan Beyonce kembali mencari Halle Berry untuk menyelesaikan masalah. Setelah ketemu ama Halle, mereka bertiga menemui Nico. Ternyata mereka bertiga datang menemui dan menyekap Nico hanya untuk menampar secara bergilir. Pipi udah merah, mereka bertiga keluar dari WC laki-laki. Merasa mereka kompak, mereka bikin grup.
Grup mereka bertujuan untuk memberantas laki-laki yang suka flirting. Maka dari itu, mereka berupaya untuk merayu sebanyak mungkin cowok, dan lalu menyiksa mereka di dalam kamar mandi anak perempuan.
Virgin: (Cerita ngaco! Ganti topik yuuuk...)
Laki-laki pertama yang menjadi korban setelah Nico adalah Ricky tanudjaja. Hal ini disebabkan Ricky yang suka flirting M, padahal M udah punya pacar. Ricky lalu disekap dan ditendangi kakinya, lalu tangannya digigit Beyonce hingga Ricky tak bisa menari selama 2 bulan...
Korban kedua adalah Eric Yuwono yang suka flirting Miss. P, Halle menjambak rambut Eric, kemdian di WC perempuan, Virgin melakukan wax utuh pada rambut ketiak dan bulu kaki dan tangan Eric sampai Eric tak kuliah selama 2 minggu.
Korban berikutnya adalah Miss. P, yang suka flirting-flirting mahasiswa cowok di UK Petra. Walau beliau bukan laki-laki, tapi rupanya setelah diselidiki, Miss P dulunya memiliki nama Adi Apriyanto!
Virgin: (CERITA YANG SWT SORO!!)
Nico: (Sadis!)
Mulanya mereka bertiga merasa sudah bersih memberantas para “Flirter”. Johansen, ternyata pria hidung belang yang pintar menyembunyikan aksi flirtingnya. Ketipan matanya memiliki kecepatan 165 km/jam. Namun Johansen terpojok oleh Mbak Yon.
Mbak Yon kemudian menyiksa Johansen 2 kali lipat lebih kejam. Mbak Yon yang notabene gak bisa pake solder, berusaha menyolder pusar Johansen.
Tapi karena Johansen berteriak histeris ketakutan, Mbak Yon ndak mentolo. Hukuman diganti. Johansen dikelitik oleh mbak Yon memakai resistor dengan listrik arus rendah. Jojo berteriak kencang.
Dalam keadaan setengah sadar, Jojo tertolong oleh kedatangan seseorang. Seseorang itu datang pada saat yang tepat. Tidak terlambat sedetik-pun. Karena jika terlambat, kemungkinan besar nyawa Jojo tidak terselamatkan. Dan sang penolong itu adalah Inuy... Ia membopong Jojo ke Poliklinik. Dan ketika itu, grup penyiksa Flirter (Yon, Jin, Halle) merasa menyesal. Mereka akhirnya percaya pada cinta sejati dan akan datangnya cinta sejati. Dan mereka-pun memutuskan untuk tidak lagi mencampuri urusan orang. Sementara itu, Jojo dan Inuy merajut cinta di Poliklinik UKP... Ihiy!
THE END
TAMBAHAN!!!
Walau Beyonce, Halle, dan Jin sudah bertobat, mereka bertiga tetap harus mempertanggungjawabkan kejahatan mereka di Polsek Bratang!!!
Kurang ajarnya mereka manjadikan aku korban klimaks di cerita ini tidak mengurangi kegelianku saat membaca aku harus dikelitiki dengan resistor bertegangan listrik rendah...
Walau cerita ini gak penting banget, tapi beneran aku tertolong sekali dengan cerita ini, waktu 3 jam terasa berlalu begitu cepatnya. Kalian juga kapan-kapan coba deh buat cerita bertiga gini! Pasti seru!!