.
Mazmur 62:12
“Dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.”
Pada pagi hari dimana Tuhan mengunjungi kami di ruangan itu, Ia meraih tangan kami dan kami mulai bergerak turun. Hatiku dipenuhi ketakutan yang bahkan tidak bisa kujelaskan. Aku hanya tahu bahwa aku tidak bisa melepaskan tangan Juruselamatku. Aku merasa bahwa Yesus adalah hidupku dan cahayaku, dan semua harapanku ada padaNya; jika tidak aku akan tertinggal di tempat itu selamanya. Aku bahkan tidak pernah menyangka aku akan pergi ke tempat itu. Aku bahkan tidak percaya tempat seperti itu nyata. Bahkan sebagai orang Kristen, aku selalu menyangka bahwa api penyucian adalah neraka, namun Tuhan menunjukkan kepadaku kenyataan dari neraka.
Ketika kami tiba di neraka, aku merasakan tempat itu bergetar dan semua iblis disana berlari untuk bersembunyi, karena tidak satupun dari mereka mampu menahan kehadiran Tuhan. Kami bahkan mendengar jiwa yang terpenjara menjerit lebih nyaring, karena mereka tahu Yesus dari Nazaret ada disana. Mereka semua tahu bahwa disana ada satu pribadi yang mungkin dapat mengeluarkan mereka. Mereka memiliki harapan itu, walaupun itu hanyalah harapan palsu.
Kami berjalan sambil bergandengan tangan dengan Yesus dan tiba di bagian perzinahan. Yesus berhenti untuk melihat seorang wanita yang tubuhnya penuh dilapisi dengan api. Ketika Yesus melihatnya, ia mulai keluar dari api secara perlahan, walaupun penderitaannya tidak pernah berhenti. Kami dapat melihat bahwa ia benar-benar telanjang dan semua bagian tubuhnya masih jelas terlihat. Tubuhnya benar-benar kotor dan ia sangat bau. Rambutnya benar-benar kacau, dan ia dipenuhi dengan lumpur berwarna kuning kehijauan. Ia tidak memiliki mata dan bibirnya berjatuhan menjadi serpih-serpih kecil. Ia tidak memiliki telinga, hanya lubang. Dengan tangannya, yang telah hitam karena hangus, ia mengambil daging yang jatuh dari wajahnya dan mencoba menempelkannya kembali. Namun hal ini justru membuatnya merasakan kesakitan yang lebih parah.
Ia lalu gemetar dan menjerit lebih keras; jeritan-jeritannya tidak pernah berhenti. Ia dipenuhi ulat, dan ada seekor ular yang melingkar di lengannya. Ular itu begitu gemuk dan dipenuhi duri di seluruh permukaan tubuhnya. Angka 666 terukir di tubuh wanita itu; angka dari binatang yang disebutkan di Wahyu 13:16-18 (Dan ia menyebabkan sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya, yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam / 666).
Ia juga memiliki piringan metal tertancap di dadanya, terbuat dari metal yang tidak dikenal, metal itu tidak pernah leleh oleh api. Pada piringan itu terdapat tulisan yang terbuat dari bahasa yang aneh, namun kami dapat memahami apa yang tertulis disana. Tertulis, “AKU ADA DI SINI KARENA PERZINAHAN.”
Ketika Yesus melihatnya, Ia bertanya, “Elena, mengapa kau ada di tempat ini?” Ketika Elena menjawab Tuhan, tubuhnya meringkuk karena kesakitam yang menyiksanya. Ia berkata bahwa ia ada disana karena berzinah. Ia meminta pengampunan dari Tuhan terus berulang-ulang.
Lalu kami mulai melihat saat-saat kematiannya. Ketika ia mati, ia sedang berhubungan seks dengan salah satu teman prianya, karena ia berpikir bahwa pria yang selama ini menjadi pacarnya dan tinggal bersamanya sedang pergi dalam sebuah perjalanan bisnis. Namun, ia kembali dari pekerjaannya dan melihat Elena sedang di ranjang dengan pria lain. Lalu pria itu pergi ke dapur mengambil sebuah pisau pesar dan menancapkannya di punggung Elena. Ia tewas dan dibawa ke neraka, persis seperti keadaannya saat mati; telanjang bulat.
Di neraka, segalanya termaterialisasi dan ia masih memiliki pisau besar yang tertancap di punggungnya, membuatnya merasakan kesakitan yang hebat. Sampai saat ini, ia telah di neraka seama 7 tahun dan ia masih dapat mengingat setiap momen dalam hidup dan matinya. Ia juga teringat ketika seseorang mencoba memberitahunya tentang Yesus; bahwa hanya Ialah satu-satunya yang dapat menyelamatkannya. Namun sekarang semua sudah terlambat untuknya dan semua orang di neraka.
Firman Tuhan banyak berbicara tentang perzinahan dengan sangat jelas. Perzinahan adalah melakukan hubungan seksual di luar pernikahan. 1 Korintus 6:13, “Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh”, Juga dalam 1 Korintus 6:18 dinyatakan, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.”
Setelah Yesus selesai berbicara dengannya, ia ditutupi oleh selimut api yang besar dan kami tak dapat melihatnya lagi. Tapi kami tetap mendengar suara dari dagingnya yang terbakar dan teriakan yang mengerikan itu, suara yang bahkan tak dapat kujelaskan dengan kata-kata.
Selama kami berjalan dengan Tuhan, Ia menunjukkan kepada kami banyak orang disana: pemuja idola, orang-orang yang menggunakan dan mempraktekkan sihir, orang-orang tak bermoral, pezinah, pembohong, dan homoseksual. Kami begitu ketakutan, hal yang kami inginkan hanya pergi. Tetapi Yesus terus berkata bahwa penting untuk melihat agar kami dapat memberitahu yang lain, supaya mereka mau percaya.
Kami melanjutkan perjalanan dengan Yesus, bahkan memegang tanganNya semakin erat. Kami tiba di tempat yang bagiku tidak mungkin terlupakan, kami melihat lelaki muda berusia 23 tahun, dimasukkan ke dalam api sampai ke pinggangnya. Kami tidak dapat melihat apa sebenarnya yang menyiksanya, namun angka 666 terukir padanya. Ia juga memiliki piringan metal di dadanya yang bertulisan, “AKU ADA DI SINI KARENA AKU NORMAL”. Ketika ia melihat Yesus, ia mengulurkan tangannya ke arah Yesus dan memohon belas kasihan. Firman Tuhan berata dalam Amsal 14:12, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”.
Ketika kami membaca tulisan di piringan itu yang bertuliskan “AKU ADA DI SINI KARENA AKU NORMAL”, kami bertanya pada Tuhan, “Tuhan, bagamana bisa!? Mungkinkah seseorang datang ke sini karena alasan ini?” Lalu Yesus bertanya padanya, “Andrew, kenapa kamu ada di tempat ini?” Ia menjawab, “Yesus, saat aku di bumi, aku kira membunuh dan mencuri adalah dosa, itulah mengapa aku tidak pernah mencoba untuk lebih dekat kepadaMu.” Dalam Mazmur 9:18 dikatakan, “Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah”.
Andrew membuat kesalahan besar dengan mengklasifikasikan dosa, persis seperti yang banyak dilakukan orang hari-hari ini. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Roma 6:23). Lebih jauh, saat Alkitab berbicara tentang dosa, Alkitab tidak pernah mengklasifkaskan dosa-dosa, karena semua dosa adalah dosa. Andrew memiliki kesempatan untuk mengenal dan menerima Yesus, tapi ia tidak mengambil kesempatan yang Tuhan berikan untuknya. Mungkin ia memiliki ribuan kesempatan untuk mengenal Tuhan, tapi ia tidak pernah memiliki keinginan untuk mengenalNya, dan itu adalah alasan mengapa ia di neraka. Lalu selimut api yang besar menutupi tubuhnya dan kami tidak pernah melihatnya lagi.
Kami melanjutkan perjalanan bersama Yesus. Di kejauhan kami melihat sesuatu berjatuhan, seperti bongkahan material. Ketika kami mendekat, kami melihat bahwa itu adalah manusia yang berjatuhan ke neraka di saat itu. Orang-orang yang baru saja meninggal di bumi tanpa menerima Yesus Kristus di hati mereka, mereka semua tiba di neraka.
Kami melihat seorang pria muda, banyak iblis berlari ke arahnya dan mulai menghancurkan tubuhnya. Dengan segera, tubuhnya dipenuhi dengan ulat-ulat. Ia menjerit, “Tidak! Apa ini? Hentikan! Aku tidak mau ada di tempat ini! Hentikan! Ini pasti mimpi! Keluarkan aku dari sini!” Ia bahkan tidak tahu bahwa ia sudah meninggal, dan bahwa ia meninggal tanpa Yesus di hatinya. Iblis-iblis menjadikannya bahan lelucon dan terus menyiksa tubuhnya. Lalu angka 666 muncul di dahinya, dan sebuah piringan metal muncul di dadanya. Walaupun kami tidak bisa melihat alasan yang menyebabkan ia masuk ke neraka, kami tahu dengan pasti bahwa ia tidak akan pernah keluar lagi.
Tuhan memberitahu kami bahwa siksaan orang-orang di neraka ini akan menjadi jauh lebih parah setelah hari penghakiman. Jika mereka menderita dengan cara yang sangat buruk dan mengerikan sekarang, aku tidak bisa membayangkan bagaimana mereka akan menderita setelah hari penghakiman.
Kami tidak melihat anak kecil di sana. Kami hanya melihat ribuan dan ribuan orang-orang muda; laki-laki dan perempuan dari berbagai kebangsaan. Lagipula, di neraka tidak ada lagi kebangsaan atau level sosial, semua datang untuk disiksa dan dihukum. Disana ada satu hal yang diinginkan semua orang, yaitu kesempatan untuk keluar, paling tidak untuk satu detik. Mereka juga menginginkan setetes air untuk menyegarkan lidah mereka, seperti kisah orang kaya di Alkitab (Lukas 16:19), namun itu tidak mungkin lagi, mereka memilih kemana mereka mau untuk menghabiskan keabadian mereka. Mereka memilih untuk menghabiskannya tanpa Tuhan. Tuhan tidak pernah mengirim siapapun ke neraka, semua tiba disana berdasarkan perbuatan mereka sendiri. Galatia 6:7, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
Hari ini, kau mendapat kesempatan besar untuk mengubah tujuan abadimu. Yesus masih ada sekarang, dan Alkitab berkata bahwa saat kita memiliki hidup, kita juga memiliki harapan. Hari ini kau memiliki hidup, jangan lewatkan kesempatan, bisa saja ini kesempatanmu yang terakhir. Kumohon percayalah tentang neraka. Ini sungguh! Ini kenyataan! Jangan keraskan hatimu, jangan menjadi orang bebal seperti yang dinyatakan oleh Abraham:
Lukas 16:27-31
Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
Kata Abaham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Tuhan memberkatimu.
TO BE CONTINUED...
(Next chapter we will go to Heaven)
.