Powered By Blogger

January 29, 2013

Mengapa Beberapa Orang Diijinkan Tidak Berhasil?



Ayat Hafalan:
Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah Tuhan - 2 Tawarikh 26:21a


Sunny, seorang gadis kecil amat mengagumi kemampuan menjahit ibunya. Sejak kecil ia diajar menjahit hingga akhirnya ia mahir. Ketika dewasa, ia sukses sebagai desainer pakaian dan berhasil meraup uang jutaan rupiah hanya dari 1 pakaian rancangannya.


Suatu ketika saat ia kembali ke kampung halamannya dan menjumpai ibunya yang sudah tua, ibunya berkata, "Sunny, kau ingat dulu ibu dengan tekun dan sabar mengajarimu menjahit? Sekarang kamu sudah sukses luar biasa, ibu mau kamu membuatkan 1 baju untuk ibu."



Mendengar itu Sunny berpikir, "Membuat 1 baju aku bisa dapat uang 7 sampai 10 juta... Sungguh membuang waktu kalau aku harus membuatkan ibu baju..."

Lalu Sunny berkata, "Maaf, bu... Sunny nggak ada waktu untuk bikin baju, klien Sunny ada banyak, jadwalku padat, ibu beli baju-baju bagus lain di department store saja, ya..."

Sebenarnya kalau ada beberapa orang yang secara finansial tidak berhasil, Tuhan pasti memiliki alasan. Entah memang orang itu malas, hidup dalam kutuk, menuai dosa masa lalu, atau Tuhan memahami akan seperti apa sifat orang itu jika ia diberi keberhasilan.

Raja Uzia dalam renungan hari ini adalah contoh Raja yang sangat tragis. Ia adalah Raja yang sejak kecil dididik tentang Tuham dan ia tumbuh sebagai pribadi yang taat dan mencintai Tuhan.

Tuhan tak pernah berhutang, Ia memberi keberhasilan pada Raja Uzia, hingga akhirnya ia termashyur dan berubah menjadi sombong dan memandang remeh Tuhan.


Dalam sekejap mata, ketika ia bertindak kurang ajar dalam Rumah Tuhan, ia mendapat tulah kusta hingga hari matinya. Segala prestasi, harta dan kebanggaannya sirna seketika.


Dari sini kita belajar, berkat apapun yang kita terima harus dijaga dengan hati-hati. Jangan sampai kita jadi sombong dan memandang Tuhan sebelah mata, karena itu akan mendatangkan kutuk dan segalanya dapat berubah dalam sekejap mata.

Renungkan bagaimana sikap Raja Uzia setelah namanya termashyur (Ayat 16), pernahkah kau menjadi sombong atas keberhasilanmu? Mari merendahkan hati dan berdoa supaya Tuhan senantiasa menjaga hati dan pikiran kita, kapanpun, bagaimanapun keadaannya.


Setelah merenungkan, ceritakan pengalamanmu dan pemulihan yang kau alami kepada salah satu anggota keluargamu. Tuhan Yesus memberkati!


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, jangan malu-malu...