Powered By Blogger

April 22, 2010

Nothing to Tell...

.

Kayaknya keinginanku untuk menulis telah menurun akhir-akhir ini. Seharusnya kan sebagai seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, otak kita dituntut untuk selalu berinovasi dalam berkomunikasi, itu berarti, harus pinter-pinter merangkai kata. Tapi kenapa kok aku jadi semakin diam dan malah berusaha berhenti menulis?

Mungkin itulah yang aku pikirkan hari-hari ini, itlah kenapa aku membuka blog dan mencoba mencari rangkaian kata untuk menulis sesuau yang inelektual atau entertaining. Tapi yang ada?

Nothing to tell...

Aku malah berakhir menulis hal-hal gak jelas, aku malah melakukan curhat di depan umum yang nggak tahu aku tujukan buat siapa.

Aku teringat waktu Desember 2008 aku begitu excited untuk nge-blog. Temanku Nico dan Cung-Cung mengajari aku blogging. Aku tergila-gila saat itu, bahkan beberapa kali aku meluncurkan 7 posting dalam sehari... Benar-benar kemurahan hati waktu itu. Sekarang kalau aku mau seperti itu... Apa yang mau aku bagi?

Nothing to tell...

.

Try to do Her best! (^o^)

.

Wow, ga tau ada angin apa...
Adikku ma nge-blog!


Ya
aku sebagai orang yang udah lebih dulu nge-blog jadi ikutan seneng nih... Apalagi dari histori dari dianya yang ga pernah keliatan doyan nulis...


Hope she'll enjoy blogging!


Katanya seh dia akan bikin blog yang fokus pada lagu-lagu en resep masakan.^^
Maybe you all can check it out here!


There's a blog... ^^
Hmmm, like that phrase.


.

April 14, 2010

How Can I Repent?

.

Last Easter surely boost something new in my life...




Paskah 2010 akan mejadi momen yang merubah hidupku.
Aku nggak tahu kenapa dan bagaimana? Selama ini aku begitu penuh dosa dan pikiran-pikiran jahat. Berkali-kali aku selalu bertobat, tapi kembali ke jalan yang salah. Aku berkata, "Tuhan, aku manusia, aku nggak akan bisa lepas dari ini semua... Dosa terlalu kuat dan menyenangkan, jadi maaf Tuhan... Lain kali aku akan bertobat lagi..."

Tapi suatu kalimat sederhana saat ibadah Paskah menyentakku, "Mengikut Tuhan itu memang sulit, tapi kita harus menyangkal diri dan pikul salib."

Walau kalimat itu sudah aku dengar ratusan kali, kali itu berbeda.
Mataku dicelikkan, pikiranku dibukakan.
Seakan aku medengar permohonan di hatiku, "Tolong.... Tolong mengertilah kalimat ini... Tolong..."

Permohonan itu membuatku iba, dan aku bersaha mengerti makna kalimat itu hanya untuk memuaskan suara hati yang menyedihkan itu, akhirnya aku mengerti, Tuhan putus asa menarikku. Tuhan sangat ingin aku bebas dari dosa-dosaku, Tuhan mau sekali, sekali yang sangat sekali hingga tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, agar aku bisa dekat denganNya... Tapi aku penuh dosa dan kotor karena aku mengeraskan hati, karena aku selalu berpikir, "Manusia itu pasti berdosa, sudahlah, jangan berusaha bertobat!"

Malamnya aku seperti diberi petunjuk: Saat ini berdoalah!

Aku tidak tahu apa yang harus aku doakan, jadi aku hanya berbicara sendiri yang bagiku saat itu seperti orang gila. Aku berbicara sendirian secara verbal di kamar dan tidak ada sahutan atau jawaban di hatiku, tapi aku tidak berhenti bicara.

Sejak saat itu aku seperti diikat dan tidak dilepaskan oleh serombongan malaikat Tuhan. Pikiranku tidak berhenti mengeluarkan suara yang menekanku untuk bertobat. Dosa-dosaku kini terasa sangat aneh bagiku. "Bagaimana mungkin aku dulu bisa sejahat itu?!"

Malamnya, tiba-tiba aku didorong untuk membuka google dan melakukan pencarian apapun tentang neraka. Jari-jariku bergerak dengan cepat di atas tombol HP dan aku kesulitan menemukan dokumen yang menarik hatiku. Akhirnya aku mencari lewat komputer dan jutaan informasi yang menjadi motivasiku bermunculan.

Saat membaca kisah-kisah yang sebenarnya sudah pernah aku dengar sebelumnya, otakku menyerap bacaan itu dengan berbeda. Pikiranku dibuka dan aku diberi kemampuan visual yang jauh lebih dahsyat dari sebelum-sebelumnya. Seakan apa yang aku baca itu nyata. Aku diberitahu, "Neraka itu ada dan nyata! Tolong sadarlah! Dengan kamu mati dan membawa benih dosa, kamu pasti akan masuk ke sana!"




Aku diberitahu bagaimana kemarahan dan tidak mau memaafkan merupakan hal yang membuat kita menderita siksa api kekal. Aku diberitahu betapa orang-orang yang menderita siksaan paling mengerikan dan tidak terkatakan merupakan orang-orang yang berhubungan dengan sihir, percabulan, dan penyembahan allah lain.

Detik itu aku bertobat, aku membuang segala aspek yang aku tuhankan selama ini.
Cukup radikal dan mengejutkan, bahkan bagi aku sendiri. Apa yang selama ini aku bilang tidak mungkin, rupanya sangat mungkin bagi Tuhan!
Selama ini aku selalu merasa pergi dari dosa adalah hal yang mustahil, rupanya bagi Tuhan itu semudah membalikkan telapak tangan, asal kita mau, Tuhan akan bekerja secara tidak terduga!

Aku bertanya, "Tuhan, apabila aku menceritakan hal luar biasa yang Kau ungkapkan padaku ini kepada semua orang, mereka pasti percaya! Apabila aku menceritakan kepada mereka tentang kengerian neraka yang kau jelaskan padaku, mereka pasti bertobat!"

JawabNya, "Mereka akan mengolokmu, dan beberapa akan percaya, tapi karena ketakutan akan neraka, itupun hanya akan berlaku sesaat, hanya sedikit yang akan benar-benar bertobat karena mencintai Aku. Banyak orang saat ini akan mengeraskan hatinya, melakukan pembenaran terhadap dosa-dosanya, mereka akan berkata 'ini keadaanku dan mustahil bisa kuubah', padahal mereka sedang mengeraskan hatinya. Mereka tidak mau meninggalkan dosa dan kebiasaan mereka yang jahat'."

Aku tertegun. Yang bisa aku lakukan saat ini hanya menjadi teladan dan mendoakan setiap orang yang aku ingat dan aku temui di jalan. Aku benar-benar takut dan tidak mau ada satupun orang yang aku kenal harus masuk ke tempat kengerian itu! Dimana lahar akan mengalir melewati kepala dan mengelupas kulit kita, dan cacing sepanjang 20 kaki bagai ular akan masuk ke dalam tubuh dan keluar lewat telinga, hidung, atau mata. Kesakitan yang membuat gila, tetapi tidak membuat kita gila atau mati. Daging kita dicabik-cabik oleh panas yang tidak terkatakan dan aroma paling busuk yang menjadi racun bagi siapapun.

Walau jutaan orang ada disana, tiap orang menderita kesakitannya sendiri. Tidak ada komunikasi sama sekali di neraka. Tak ada harapan. Sekali masuk, selama-lamanya.

Sekarang yang bisa aku lakukan hanya mendoakan kalian. Percayalah pada Tuhan dan menyesallah atas dosa kalian! Jangan menyesal saat semuanya terlambat!




Time is running out. You'll never know...

.