Powered By Blogger

December 29, 2009

Bab 9 - Keadaan Baru, Kebiasaan Lama

.

Kejadian lolosnya iblis ke dalam pohon malaikat telah berlalu. Kejadian itu masih menggemparkan dan menyedihkan. Banyak malaikat terpelajar harus menjadi korban. Namun seiring berjalannya waktu, malaikat-malaikat baru mulai bertumbuh dan belaar lagi. Cupid-cupid bertumbuh menjadi malaikat remaja yang siap mempelajari setiap tingkah laku manusia dan emosi mereka.

Pohon yang mengalami kerusakan telah kembali ke keadaan semula tanpa adanya bekas suatu kekacauan. Namun kejadan itu tetap berbekas di pikiran beberapa malaikat yang harus kehilangan teman.

Beberapa tahun terlewati, manusa terperosok semakin dalam ke dalam tipu daya iblis. Jutaan iblis dihasilkan setiap harinya untuk memperdaya dan memerangi malaikat di seluruh tata surya.

Perlu diketahui, bumi bukanlah satu-satunya planet dimana iblis beraksi. Di seluruh bimasakti ini, ada banyak planet yang memiliki makhluk-makhluk hidup yang harus menahan tipu daya iblis dan menghadapi godaan kehidupan. Malaikat terus mengamati semua hal. Selain manusia, ada makhluk-makhluk lain yang perlu diamati dan diselamatkan.

Jutaan kasus setap hari terjadi, ada yang tewas, lahir, terluka, disembuhkan, dan lain sebagainya. Malaikat terus bertumbuh dengan mempelajari semua hal ini.

Suatu hari di bumi, malaikat mengamati seorang gadis bernama Lilian dari Arizona yang memiliki kesukaan terhadap hal-hal gaib. Lilian ertumbuh dari gadis kecil yang lucu menjadi orang yang memiliki kefanatikan terhadap hal-hal gaib. Melalui apa yang mereka sebut internet ia belajar. Ia membeli produk-produk kegelapan dan mempraktekkan hal-hal tabu di rumahnya.

Lilian mulai merambah ilmu-ilmu gelap, mulai sekedar meramal, menghipnotis, ilmu kebal tubuh, hingga ia memanfaatkan kemampuannya itu untuk menipu dan memperdaya orang lain.

Di rumahnya, ratusan kertas penuh tulisan mantera dismpan dengan rapi. Lilian mencampur sihir dari Indian dengan ilmu sihir modern. Ia melakukan pemujaan setan, awalnya dengan menyembelih merpati putih, berkembang hingga anjing, hingga ia berani menculik bayi dan mempersembahkannya untuk Lucifer... Lilian begitu dalam jatuh ke dalam kubangan iblis. Lilian memelihara dan terobsesi dengan peliharaannya, yaitu seekor burung hantu besar yang ia beri nama Ogoppe. Lilian percaya burung hantu itu dikirim untuknya dari iblis untuk mengamati sekaligus membimbingnya.


Ogoppe muncul pada suatu malam, mengetuk-ngetuk jendela kamarnya dengan paruhnya. Ogoppe entah darimana, dapat sangat patuh terhadap Lilian. Ini semua merupakan hasil manipulasi dari iblis.

Pada usia ke 26 tahun, Lilian mendapat pesan dari malaikat untuk bertobat. Pesan itu didatangkan lewat mimpi. Lilian sadar dan menerima itu sebagai wahyu.

Lilian berusaha berubah. Ia membuang semua alat-alat sihirnya. Lilian mencoba bekerja dengan baik dan benar. Namun iblis telah begitu kuat mencengkram hidupnya. Lilian kembali lagi ke ilmu sihir. Siklus ini terus berulang dan berulang. Sungguh menyedihkan. Lilian terus bertobat dan kembali ke jalan iblis hingga sekarang... Malaikat terus berperang dengan para iblis atas kehidupan Lilian.

Lilian tidak pernah menyadari, iblis bersemayam dalam diri Ogoppe. Lilian begitu menyukai peliharaannya itu. Ia terobsesi dengannya. Lilian tidak pernah bisa melepasnya.


Pada malaikat lain, Jepang yang diamati telah memiliki banyak manusia yang sangat gila mode. Manusia-manusia di Jepang terobsesi dengan apa yang mereka sebut trend terantik dalam berpakaian.

Manusia menjauh dari Allahnya. Terobsesi dengan pakaian membuat manusia lupa akan Sang Pencipta. Agama Shinto-pun tidak benar-benar dianut oleh sebagian besar masyarakat Jepang dengan serius.

Di Thailand, seorang ibu yang menuntut terlalu banyak hal dari anaknya membuat dirinya dibenci oleh anak-anaknya. Ibu yang memiliki 3 anak ini selalu menuntut, menuntut, dan menuntut. Ia tidak pernah puas akan apa yang dihasilkan ketiga anaknya.


Iblis telah mematakan roh penguasaan diri dari ibu tersebut, sehingga hawa nafsu melingkupinya dengan begitu kuat. Kemarahan tak pernah padam, kepahitan terus berkembang. Anak-anaknya dicaci maki dan disiksa tiap malam. Malaikat berusaha menyelamatkannya, namun ibu itu telah jatuh begitu dalam, sehingga iblis berhasil menarik rohnya lewat jalan bunuh diri...

Hanya dalam waktu singkat, iblis telah begitu gencar untuk menjatuhkan manusia di dunia. Banyak jiwa terenggut dan tidak terselamatkan. Roh mereka ditarik ke neraka dan disiksa tiap malam. Melalui perwujudan hal-hal yang indah, cantik, lucu, dan menawan, iblis selalu bersemayam... Menipu jutaan manusia di seluruh dunia. Membuat mereka semua terobsesi, terikat, dan mati di dalamnya.


Sejauh ini iblis telah berhasil dengan sukses. Manusia banyak yang terperdaya. Namun malaikat juga tidak sering gagal. Banyak jiwa yang berhasil diselamatkan malaikat, walau dengan susah payah.


Lucifer murka. Terlalu lama ia menunggu hasil kerja Maleficent. Ia harus menghancurkan seluruh malaikat yang ada. Cara utama adalah dengan menghancurkan apapun yang memproduksi para malaikat. Maleficent tampaknya gagal... Lucifer tak pernah tahu. Ia harus mengirim iblis lain untuk melanjutkan tugas yang telah diberikan sebelumnya. Dari jutaan iblis yang ada, Lucifer telah menentukan pilihannya.

Bab 8 - Eksplorasi yang Cacat

.
Neza melayang dengan Farahel mengikuti di sebelahnya. Farahel melayang dengan cepat dan bersemangat. Segera melewati Neza yang kepalanya sedikit pusing.

"Hey, tumben kau terbang sangat cepat? Sabar... Langit belum juga mulai jingga." Seru Neza.
"Ayo cepat, aku kedinginan!" Seru Farahel dari depan.
"Dingin?? Apa maksudmu? Bukankah itu yang biasa dirasakan manusia... Kau terlalu banyak belajar!" Seru Neza heran.

"Hahahahahahaha... Aku hanya bercanda... Mencoba meniru manusia... Ingin rasanya aku merasakan menjadi mereka. Walau di saat bersamaan aku merasa beruntung tidak menjadi mereka." Kata Farahel. Perkataan ini membuat Neza tertegun. Itu sangat kasar dan perkataan yang hina.
"Jangan sampai kau tertangkap mengatakan hal seperti itu di hadapan malaikat lain! Kau bisa dilempar ke dunia gelap!" Ancam Neza. Farahel terdiam sejenak. Wajahnya tampak takut.
"Yah... Mungkin aku terlalu banyak mengamati mereka... Aku akan berhati-hati mulai sekarang..." Katanya cemas.

Farahel tidak berbicara selama perjalanan. Ia melayang di samping Neza dengan perlahan. Melewati danau malaikat, keributan mulai terdengar. Bukan kidung pujian yang biasa. Kali ini ada sesuatu yang tidak beres.


Seravime sang malaikat penyebar pesan datang. Sayapnya berwarna putih menyilaukan. Ia muncul memakai pakaian ungu yang cemerlang. Begitu ia datang, para malaikat kecil dan remaja berkumpul. Seravime tampak menawan bagai wanita cantik. Namun wajanya cemas dan penuh ketergesaan.

"Hai, para malaikat! Dengarlah ini, Feniks sang penjaga telah hilang. Ini menandakan satu hal. Ia lahir kembali." Serunya. Mendengar ini beberapa malaikat yang remaja tampak terkejut dan cemas. Cupid-cupid hanya mengikuti namun tidak mengerti.

"Ada yang menerobos masuk. Kalian harus berhati-hati. Ia bisa bersembunyi di antara kita. Iblis apapun yang masuk pasti bukanlah iblis sembarangan jika ia bisa melewati Feniks dan Leviathan."

"Apakah akan diadakan penyisiran malaikat?" Tanya salah satu malaikat.
"Pasti. Pemberitahuan selanjutnya akan segera menyusul. Tidak lama lagi Allah akan menurunkan titahNya."

Seravime terbang dengan cepat, menuju area pohon raksasa yang lain. Ratusan malaikat di danau tampak cemas. Mereka segera menyanyikan kidung pujian yang mulia untuk Allah. Jika memang ada iblis menerobos masuk, peperangan harus dijalankan.

"Disini tidak aman!" Seru Farahel. "Kita sebaiknya masuk sangkar dan berdoa..."
"Allah tahu segala sesuatu. Jika Ia melihat ada iblis di antara kita, sudah pasti Ia akan mengambil tindakan. Jangan kuatir." Jawab Neza.
"Aku tidak kuatir... Tapi alangkah baiknya jika beberapa malaikat melindungi pusat pohon kita! Siapa tahu iblis itu akan menuju kesana dan menghancurkan produksi malaikat!" Farahel berseru dengan cemas. Neza melihat berkeliling dan mengangguk setuju. Terlalu banyak malaikat di luar. Di dalam hanya ada 2 laskar Allah. Sebaiknya mereka ikut membantu mereka.

Akhirnya Neza dan Farahel memasuki sangkar. Pohon itu sangat besar. Jutaan terowongan ada di dalamnya. Saling terhubung antara yang satu dengan yang lain. Farahel tampak begitu kagum. Begitu juga Neza. Malaikat manapun yang masuk selalu dapat merasakan"nya". Semakin ke dalam, hadirat Allah semakin dahsyat. Neza merinding. Ia mulai menyanyikan kidung pujian untuk Allah. Suaranya tinggi melengking dan luar biasa indah. Farahel diam dan memandang saga.

"Tunggu, jangan menyanyi!" Katanya tegang.
"Kenapa? Bukankah seharusnya kita menyanyi? Bukankah seharusnya KAU menyanyi?" Ujar Neza.
"Aku merasa menyanyi bukan langkah yang tepat. Iblis bisa ada disini dan kita tidak menyadarinya karena suara nyanyian kita!" Seru Farahel.
"Begitukah menurutmu? Aku ditakdirkan untuk menyanyi untuk Allah, untuk memuji, mengagung-agungkan namaNya kapan saja di dalam hidupku... Ada apa denganmu? Kau ingin menjadi pengantar pesan, sudah seharusnya kau ikut menyanyi. Buat para Laskar Allah di ujung lorong sana mendengar..." Kata Neza tenang dan tegas.

Neza melanjutkan menyanyi untuk Allah. Tiba-tiba Farahel menerjang maju, mematahkan sayap Neza dengan kedua tangannya. Neza menjerit. Ribuan malaikat kecil dan remaja muncul. Mereka tidak langsung menyerang. Mereka begitu terkejut. Farahel tampak beringas. Malaikat lain tidak percaya, dengan cepat mereka segera menerjang maju.


Farahel hilang, digantikan sesosok iblis raksasa berbentuk naga. Para cupid terbang dengan cepat sambil menyanyikan kidung pujian.

Maleficent tidak sanggup lagi mendengarnya. Ia membuka rahangnya lebar-lebar dan membakar ribuan malaikat yang hendak menyerang di depannya. Api itu begit gela dan panas. Penuh kekejian, kesadisan, dan hal-hal duniawi yang kotor. Para malaikat yang belum memakai seluruh perlengkapan senjata Allah tidak sanggup menahannya. Bulu-bulu sayap berterbangan di sekeliling lorong pohon yang terang benderang karena api dari Maleficent. Ribuan malaikat tewas sia-sia.

Keheningan menyusul, Maleficent segera kembali menjadi sosok Farahel. Dengan cepat ia terbang menyusuri lorong pohon menuju ujung, dimana pusat pohon yang memproduksi jutaan malaikat selama ini berada.

Emas, berlian, intan permata dan mutiara semakin berlimpah di ujung pohon.Maleficent menerjang cepat dengan sayap Farahel. Ia kelelahan. Sayap itu begitu lemah. Maleficent mengubah dirinya menjadi sosok rajawali. Dengan cepat ia menerjang maju, menghindari setiap malaikat yang lewat hendak menyerang. Ribuan malaikat menyerang selama Maleficent menerjang. Dengan cepat ia kembali ke sosok naga dan membakar sekeliling lorong. Jeritan kematian malaikat yang tinggi menembus telinga Maleficent. Ia terus membakar, membakar, dan membakar sekeliling pohon.

Ketika tidak ada lagi malaikat yang tampak. Maleficent telah tiba di ujung sebuah pintu emas. Maleficent membuka pintu itu dan tampak di depannya air terjun terbesar dan terlebar yang pernah ada. Suara hantaman air begitu keras, membuatnya tuli.

Jika aku bisa melawan leviathan, menembus air terjun ini bukan hal yang sulit! Aku tiba di pusatnya!

Maleficent menerjang maju dengan sosok naganya, menembus derasnya air terjun. Ia berhasil. Dilihatnya di balik air terjun itu, dua malaikat sedang menjaga sebuah sumur. Satu malaikat memasukkan tangannya ke dalam sumur yang penuh berisi air yang bergejolak. Malaikat lain tersenyum dan berkata:

"Air hidup. Hai iblis, kamu mati!"


Maleficent menyadari kebenaran perkataan itu. Air terjun yang telah ia terobos jelas bukan air terjun biasa... Kekuatannya hilang. Segala kejahatan, kedengkian, kemunafikan, kekuatan untuk menghancurkan, egois, dan segala yang ia miliki sirna. Ia begitu lemah.

Ia sempat melihat salah satu malaikat yang memasukkan tangannya ke dalam sumur itu melahirkan malaikat-malaikat lain dalam jumlah yang besar dengan ukuran yang sangat kecil. Cupid-cupid kecil berterbangan dan menuju ke langit untuk menghirup udara di luar pohon untuk pertama kalinya. Ratusan, bahkan ribuan cupid dihasilkan melali seorang malaikat itu. Sungguh sayang Maleficent tidak dapat kembali untuk menyampaikan penemuannya ini.

Salah satu malakat yang berkulit merah mendekat. Ia tampak tegas dan kejam, sekaligus sangat cantik. Ia menatap sosok naga Maleficent yang terkapar di kayu pohon tanpa daya. Malaikat itu mendekat dan bernyanyi.

Nyanyian terindah, tertulus, dan paling penuh cinta untuk Tuhan. Nyanyian itu benar-benar dipersembahkan untuk Allah. Iblis tidak sanggup menahannya. Kekuatan dari Allah langsung turun dan melingkupi tempat itu. Rasa cinta itu begitu kuat dan dalam, menimbulkan rasa merinding bagi siapapun yang mendengarnya. Maleficent terbang melayang dan sirna menembus pohon para malaikat.

Bab 7 - Ditemukan

.
Cahaya samar-samar mulai memasuki matanya... Gadis itu sebelumnya tidak menyadari apa yang telah terjadi. Ia merasa pusing. Kepalanya sakit.

"Uummm..." Gumamnya mengeluh. Badannya terasa pegal dan lelah.

"Hey! Hey! Dia mulai sadar!" Teriak seseorang.

Dimana aku? Pikir wanita itu...

"Hey... Bisakah kau mendengarku?" Tanya orang kedua.

Matanya mulai terbuka. Ia leah namun tetap bisa menatap.
2 orang tersenyum memandangnya. Seorang pria dan seorang wanita memakai jubah yang besar.


"Dimana aku?" Rintih si wanita.
"Kau di gereja kami. Ada apa denganmu?"
"Ha...?"
"Siapa namamu?"
"Aku..."

Terdiam sejenak, mencoba berpikir. Kepalanya mulai pusing lagi. Ia tidak tahu ia siapa. Lupa namanya, lupa asalnya, lupa total siapa dirinya. Ia bingung.

"Tenang. Istirahatlah dulu... Tampaknya kau telah melewati sesuatu yang tidak biasa..." Kata si pria.

Tidak biasa? Apa maksudnya?

Ia ditinggal sendirian. Ia diam sejenak, mencoba berpikir. Siapa ia sebenarnya. Apa yang telah terjadi. Ia bahkan lupa seperti apa rupanya... Ia mencoba mencari cermin, namun tidak ada di ruangan itu... Ia kembali tidur dan segera terlelap.

Dalam tidurnya ia bermimpi. 2 tangan yang sangat besar menciptakan suatu kerajaan yang sangat indah dan megah. Menciptakan jutaan bintang dengan kecepatan mengagumkan. Ia hanya terpesona memandangnya. Sebagai sentuhan akhir, tangan itu menciptakan sebuah bintang terindah di langit, hanya dengan ujung jarinya yang besar. Wanita itu terpesona. Tidak mengerti artinya namun ia begitu terpana.


Bintang tersebut bercahaya, lalu dengan cepat mengeluarkan sayap yang begitu lebar. 6 sayap muncul dari bintang itu. Begitu besar menutupi langit...

Wanita itu terbangun dan berdebar-debar. Belum pernah sebelumnya ia melihat sesuatu seperti itu. Ia kembali tidur dan mencoba berpikir. Siapakah dirinya?

Tidak sedikitpun hal bisa ia ingat. Apakah ia telah terhantam sesuatu yang keras? Kepalanya tidak terlalu sakit... Hanya sedikit pusing... Apa yang telah menimpanya?

1 jam kemudan, wanita yang menemukannya masuk ke kamar, membawa nampan berisi makanan yang mengepulkan asap.

"Hey, makan dulu. Tampaknya kau kurang makan..." Katanya lembut.

Selama ia makan, ia sedikit-sedikit melihat ke arah wanita yang menemukannya. Keheningan yang ada terasa begitu padat dan membuat canggung. Ia-pun memecahkannya.

"Dimana kau menemukanku?" Tanyanya.
"Kau ada di belakang gereja kami. Kau tidur di atas tanah." Jawabnya. "Telanjang..." Lanjutnya.
"Apa!?" Jerit wanita itu. Ia mulai ketakutan, mencoba mengingat apa yang terjadi namun tidak bisa.

"Siapakah namamu? Aku Miho." Kata wanita yang menemukannya.
"Aku lupa... Aku tidak tahu aku siapa... Aku benar-benar tidak ingat apa-apa..." Jawabnya. "Bahkan... Aku tidak ingat seperti apa rupaku."

Miho tampak kebingungan, ia keluar dari kamar, tidak lama, dan kembali dengan membawa sebuah cermin.

Ia melihat cermin itu dan ia terkejut. Ia seorang wanita yang amat cantik. Wajahnya bagaikan dewi. Sangat jauh berbeda dengan Miho, ia memiliki rambut pirang dan mata berwarna biru yang sangat terang. Kulitnya putih, tanpa noda atau bintik-bintik.

"Kami seperti menemukan malaikat..." Kata Miho. "Kau pasti bukan orang daerah sini. Kau tidak ingat darimana asalmu?"
"Tidak..." Jawabnya.
"Seharusnya kau memiliki sebuah panggilan. Kami ingin kau merasa nyaman. Apa kau tidak memiliki bayangan akan namamu sama sekali?" Tanya Miho.
"Tidak..."
"Bagaimana kalau kau kupanggil Gabriel? Gaby... Nama yang cantik, karena kau seperti malaikat!" Seru Miho dengan senyum lebar.
"Boleh, kau boleh menamaiku. Kau yang menemukanku... Terima kasih!" Jawabnya sambil tersenyum.
"Gaby... Nama yang cocok. Menurutku sih..." Gumam Miho.
"Sebenarnya, dimana aku sekarang?" Tanya Gaby.
"Kau di kamar tamu gereja kami. Ini di Funahashi."
"Funahashi?"
"Yah... Kecil memang... Ini di Toyama." Jelas Miho.
"Aku sama sekali tidak ingat nama-nama tempat... Aku merasa aku sangat bodoh sekarang!"
"Kau tidak ingat sama sekali? Tapi kau seharusnya datang dari Jepang... Dengar, kau berbicara bahasa kami dengan sangat lancar!"

Bab 6 - Angsa yang Licik

.
Beberapa jam berlalu, jutaan peperangan di udara terlewati. Beberapa jiwa terselamatkan, beberapa tidak. Itulah kenyataan yang terjadi di dunia setiap saat.

Langit jingga telah berubah menjadi langit biru cerah. Maleficent merayap di sekeliling pohon malaikat. Mangawasi sekeliling. Ingin masuk ke dalam namun tidak memungkinkan. Tiba-tiba ia menemukan sebuah kolam di tengah pohon. Sungguh luar biasa pohon itu. Ukurannya yang masiv memungkinkannya untuk memiliki sebuah kolam besar bagaikan danau. Dikelilingi rerumputan dan gunung kecil di sebrang... Maleficent melihat ratusan malaikat bersantai di rerumputan. Beberapa memainkan seruling, beberapa menyanyi. Sungguh memekakkan telinga dan membuatnya meringis ingin menjerit. Nyanyian itu benar-benar dinyanyikan dengan penuh cinta untuk Allah. Sangat mengerikan...

Maleficent merubah bentuknya dari ular menjadi salah satu angsa di danau. Saat tak ada yang melihat, Maleficent dengan lucunya berjalan menuju ke danau. Malaikat-malaikat tersenyum melihatnya. Beberapa terbang dan kembali ke sangkar untuk melanjutkan belajar, beberapa tetap ditempat, beberapa datang untuk bersantai. Erbha datang dengan harpanya. Ia mulai berdoa dan menyanyi. Petikan harpanya begitu indah dan dimainkan sepenuh hati. Manusia dapat menitikkan air mata jika mendengarnya. Namun Maleficent begitu muak dan benci. Ia benar-benar benci!


Ada sebuah tugas yang diserahkan Lucifer keada Maleficent. Tugas itu adalah masuk ke dalam pohon malaikat dan mencari tahu apa yang memproduksi para malaikat. Iblis berusaha menduplikat apapun itu untuk memperbanyak iblis dan menyerang para malaikat... Maleficent telah membuat rencana. Ia akan mencari sesosok malaikat untuk dibinasakan. Mentransformasi drinya menjadi malaikat itu dan masuk untuk menjelajahi isi pohon tersebut.

Namun bagaimana caranya ia dapat membunuh salah satu malaikat??

Seekor angsa tampak renang dengan tenang, memandang berkeliling dengan teliti... Maleficent terus menatap ratusan malaikat yang ada... Mencoba memilih sasaran dan memikirkan cara menyerang...

Tidak mungkin kulakukan disini... Terlalu banyak malaikat!

Angsa Maleficent keluar dari air dan berjalan dengan pelan... Mengabaikan tatapan tertarik para malaikat yang menyanyi memuji Allah. Maleficent berjalan cukup jauh. Langkah kakinya berhenti ketika ia mendengar kikik dua malaikat.

Farahel dan Neza sedang menceritakan apa yang telah mereka pelajari. Mereka menganalisis setiap kasus dengan firman Allah yang ada dalam pikiran mereka. Maleficent melihat ini sebagai suatu kesempatan.

Maleficent mendekat. Berpikir. Beraksi...

Bab 5 - Wanita Kaya yang Kesepian

.

Selama malaikat-malaikat kecil dan remaja belajar dalam sangkar mereka di pohon raksasa, malaikat dewasa dengan 6 sayap harus bertarung dalam dunia roh. Pertarungan ini yang dikenal dengan ungkapan Peperangan di Udara.

Malaikat-malaikat yang telah dewasa diutus melalui pohon yang jauh lebih besar lagi. Jauh lebih besar melampaui planet Antares. Pohon itu disebut Tree of Humanity. Milyaran malaikat dewasa meluncur dari lubang-lubang pohon bercabang tersebut. Pohon itu tampak serupa kumpulan manusia yang menjerit. Malaikat dengan profesi laskar Allah menerjang dari dalamnya ke dunia untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang tertindas.

Seorang wanita kaya raya dari Ingris tampak begitu depresi. Ia memang depresi. Rumahnya begitu besar. Kamarnya penuh barang-barang berharga. Lemari pakaiannya penuh baju-baju yang tak terbayangkan indahnya. Ia memiliki perhiasan berupa emas dan berlian. Tak ada perak. Ia sedang mabuk. Menengggak banyak minuman keras. Ia memang mengidap Alcohol Addict. Ia stress. Suaminya jarang pulang dengan alasan bisnis. Ia tahu suaminya selingkuh. Merangkul wanita-wanita lain di negara asing... Ia punya bukti. Sebuah foto yang dengan ceroboh disimpan suaminya telah ia temukan. Foto gadis cantik... Dengan suaminya.


Tidak cantik sebenarnya... Jelek malah jika dibandingkan dengan diriku... Pelacur murahan... Bisa-bisanya ia merebut suami orang! Suamiku lihat apa dari dirinya!! Aku kurang apa??!

Bisikan-bisikan iblis yang menaikkan egonya dan memanaskan hatinya tidak pernah berhenti. Ratusan iblis mengelilinginya. Para malaikat sangat sulit menyelamatkan wanita itu. Dalam roh, peperangan yang sengit sedang berlangsung... Malaikat berperang melawan iblis kebohongan, kemunafikan, kepahitan, ketergantungan, kedengkian, dan ratusan iblis yang lain.

Cih! Apa ini karena aku tidak ingin punya anak!!?? Tidak tahukah ia aku tak mau punya ana agar bisa sealu tampil cantik untuknya??!! Aku tidak mau jadi gembrot seperti babi-babi menyedihkan itu yang mengurus banyak anak!! Aku ini telah mengambil keputusan bijak!

Pikiran-pikiran keji dan tidak masuk akal mulai merasuki dirinya...

Ooh... Aku sangat sedih... Aku tidak tahu harus berbuat apa!!??? Suamiku tidak peduli padaku... Pembantuku tidak menyukaiku... Aku tidak... Tidak tahu... Aku sendiri... Aku sedih...

Peperangan tidak berhenti, wanita itu tidak menyadari dirinya dalam bahaya. Ia terlalu jauh dari sang pencipta. Rusak secara jasmani dan spiritual. Berdoa telah hilang dari pikirannya... Berapa tahun ia telah melupakan hubungannya dengan Allah?

Hey... Untuk apa hidup?!

Inilah yang paling mengerikan...

Dor! Dor! Dor! Tembak!! Tembak!!! Betul! Percuma hidup!! Toh kalau aku mati baru suamiku tahu rasa!!! Baru bisa ia rasakan bagaimana rasanya kehilangan diriku!! Ya... Betul... Buat dia menderita dengan kematianku... Tulis surat... Salahkan dirinya... Biar dia menyesal sampai mati!

Wanita itu begitu dalam jatuh dalam depresi hanya karena masalah sederhana yang seharusnya dapat dicari jalan keluarnya dengan pikiran dingin... Selesai menulis surat, wanita itu mati gantung diri dalam kamarnya. Iblis-iblis yang melingkupinya bersorak. Para malakat pergi. Rohnya tidak terselamatkan. Ia ditarik langsung ke neraka. Merasakan sakitnya gigitan Cerberus dan cambukan gila yang mencabut tulang. Kesakitan tak berujung. Siksaan tiada akhir. Selamanya...

TIDAAAAK!!!!!!!
AMPUNI AKU!!
AKU MENYESAAAAL!!!
AKU MAU HIDUP!
TIDAAAK!!!!!


Jeritnya.

Bab 4 - Manusia di Dunia

.
Farahel dan Neza sedang dalam perjalanan kembali ke sangkar mereka. Di tiap sangkar mereka, telah tersedia sebuah carang kecil yang berisi air. Air itu bagaikan teropong dunia dimana manusia di dunia dapat mereka lihat dan harus mereka pelajari.

"Neza, aku ingin segera dewasa dan menjadi pengantar pesan..." Ungkap Farahel.
"Pengantar pesan? Laskar Allah bagaimana? Aku rasa itu lebih seru dan menantang!" Jawab Neza.
"Hmm... Aku merasa aku terdorong menjadi pengantar pesan."
"Yah... Kalau begitu banyak-banyaklah belajar. Dan cepat, jangan berlama-lama! Kita masih memiliki sayap susu... Masih 4 sayap lagi untuk bisa terbang ke dunia!"

Malaikat yang baru diciptakan akan langsung memiliki 2 sayap. Dalam perkembangan ilmu yang mereka serap, 2 sayap akan tumbuh di kaki mereka, dan 2 sayap lagi akan tumbuh di kepala mereka. Total sayap yang harus dimiliki malaikat yang siap menjalankan tugas adalah 6 sayap. Hal ini dipercaya karena ketika menghadap Allah untuk menerima tugas, cahaya Allah akan terlalu mulia untuk menyentuh kulit para malaikat. Itulah gunanya 6 sayap, untuk menutup tubuh, kaki, dan wajah dari sinar kemuliaan Allah.

"Hey, Erbha!" Teriak Neza.

Sesosok malaikat remaja yang telah memiliki 3 sayap muncul. Erbha adalah malaikat yang ingin menjadi pemuji. Yaitu malaikat yang menguasai seluruh instrumen untuk memuji Allah. Erbha memiliki suara yang sangat indah, walau memang seluruh malaikat selalu memiliki suara yang indah.

"Hai... Dari mana kalian? Langit jingga, ayo kita belajar lagi." Sahut Erbha dengan merdu.
"Ya! Ini kita mau ke sangkar. Aku ingin cepat-cepat belajar!" Jawab Farahel dengan antusias.
"Bagus! Aku kemarin baru mempelajari musikalitas manusia yang cukup menyedihkan... Musik untuk Allah yang dipersembahkan manusia terus menurun kualitas dan ketulusannya seiring berjalannya hari..."
"Tunggu hingga aku bisa cepat jadi pengantar pesan, akan kusampaikan pesan pada dunia untuk memuji Allah dengan lebih sungguh-sungguh lagi!" Ujar Farahel.
"Dan biar aku cepat jadi laskar, biar kubasmi setiap iblis perusak itu!" Gerutu Neza.

Mereka masuk ke sangkar mereka masing-masing. Banyak yang mereka pelajari tentang manusia. Tangis bahagia mereka yang meliputi dunia. Sungguh sangat mempesona ketika seseorang dapat menitikkan air mata untuk sesuatu yang membuat mereka bahagia. Hal ini membuat tiap malaikat ikut terharu. Sungguh luar biasa air mata dapat melukiskan kebahagiaan.

Seorang gadis di Korea memenangkan sebuah kontes menyanyi yang membuatnya menjadi artis terkenal... Hal ini membuatnya sangat bahagia. Segala perjuangannya mulai ia audisi, babak tiap minggu, hingga saat kemenangannya, semua membuat ia begitu lelah namun bahagia. Malaikat turut senang. Namun apa yang akan terjadi? Malaikat harus belajar... Ego manusia begitu kuat. Gadis yang sekarang tampak begitu bahagia hingga menitikkan air mata itu, tidak sampai 10 tahun lagi apakah ia akan tetap menjadi pribadi yang rendah hati dan tabah? Kepopuleran membuatnya begitu cinta pada diri sendiri... Dunia mulai melihatnya dan menghakiminya... Manusia sangat kompleks...


Malaikat melihat juga banyaknya tindak sadis pada dunia. Iblis telah begitu gencar menebar bibit-bibit kesadisan... Kasus bunuh diri, tumbuhnya pedofilisme, kanibalisme, hingga tumbuhnya psikopat di negara-negara berkembang mulai meresahkan... Banyak orang ditangkap dan dibunuh, dimutilasi demi uang dan kesenangan semata... Manusia berubah menjadi keji karena ego mereka dan dorongan dari si jahat. Seharusnya para laskar malaikat membasmi iblis-iblis itu... Namun manusia yang telah tercemar tidak mudah diubah... Manusia harus bisa berubah sesuai keingiannya sendiri...

Seorang gadis di Amerika diculik dan disiksa... Dipukul hingga pingsan, diikat dan dimutilasi hidup-hidup oleh sekelompok psikopat... Tidak ada yang tahu dimana gadis itu, tidak ada yang diadili... Para psikopat pergi dengan tegang sekaligus puas setelah menyembunyikan mayat... Suatu saat, keadilan dari Allah akan turun atas mereka... Suatu saat.

Neza, Farahel, Erbha, dan jutaan malaikat kecil lainnya sedang mengamati manusia. Mulai dari kisah paling damai dan bahagia, hingga keadaan terburuk dan tergelap dari dunia. Manusia memiliki berbagai ekspresi, namun seringkali pikiran mereka berbeda dari ekspresi mereka. Manusia telah berubah. Jauh dari manusia masa lampau yang tulus dan apa adanya. Manusia menjadi bengis dan susah diatur...

December 28, 2009

Bab 3 - Api dan Api


Maleficent terus menatap sang Feniks sambil berpikir. Ia telah menemukan cara paling memungkinkan untuk melewati Feniks, namun cara itu bukanlah cara yang mudah. Api adalah kekuatannya, jadi ia tahu ia bisa.

Maleficent mentransformasi dirinya menjadi Feniks. Dengan wujud yang sama, ia sangat menarik perhatian sang Feniks asli. Feniks tahu ia diancam. Ia sangat murka karena ia tahu, tugasnya adalah untuk melindungi pohon malaikat Allah.

Feniks terbang rendah dan menembakkan bola-bola api raksasa ke arah Maleficent. Satu diantara bola api itu berhasil mengantam dadanya. Maleficent si Feniks kesakitan. Ia maju cepat dan segera menembakkan bola api yang sama dalam jarak dekat. Feniks terhantam. Karena jarak yang dekat, bola api Maleficent jauh lebih efektif.

Feniks murka dan terbang lebih tinggi, maju, lalu dengan cepat mencakar wajah Maleficent. Kejadian yang mengagumkan sekaligus mengerikan di saat yang bersamaan. 2 Feniks bertarung. Satu berusaha menerobos, yang lain mempertahankan diri.

Maleficent menerjang maju, berharap bisa menembus pertahanan Feniks tanpa harus berurusan dengannya lebih lama lagi... Namun hal itu mustahil, Feniks mematuk leher Maleficent dengan kuatnya, memunculkan torehan besar di leher Maleficent. Maleficent murka dan mengeluarkan api dari paruhnya ke arah Feniks.

Feniks menghindar, terbang ke atas lalu menjatuhkan tubuhnya kuat-kuat ke arah Maleficent hingga Maleficent kesakitan karena dihantam kedua cakar Feniks yang berapi. Maleficent jatuh ke tanah, segera bangkit berdiri dan menembakkan puluhan bola api raksasa lewat dada dan sayapnya ke arah Feniks. Feniks menghindar, namun tetap terhantam beberapa. Hasilnya cukup fatal. feniks tampak kesakitan, hampir lemas, namun kembali terbang dan menukik tajam ke arah maleficent.

Saling cakar dan patuk tidak terelakkan. Sekali, dua kali semburan api dikeluarkan dari sayap kedua Feniks. Panasnya luar biasa. Bahkan Feniks tidak tahan merasakan panas dari Feniks lain. Bulu-bulu api berterbangan di udara.

Feniks melakukan manuver di udara, lalu memancakan api terpanas yang pernah ada. Hal ini menimbulkan adanya tornado api yang sangat besar. Gulungan api memecah udara berlari menuju Maleficent. Maleficent sempat tersedot, namun ia segera menjatuhkan dirinya di tanah dan menancapkan cakarnya kuat-kuat di tanah. Tornado api berhasil melewatinya. Feniks kembali menembakkan bola-bola api ke arah Maleficent. 2 di antaranya menghantam punggung Maleficent.

Maleficent murka, ia menggigit leher Feniks, mendorongnya hingga jatuh ke tanah, lalu berpindah menggigit cakar Feniks lalu mematahkannya dengan sadis. Feniks menjerit kesakitan. Kakinya patah, benar-benar patah! Feniks berusaha membalas, selagi paruh maleficent berada di cakarnya, paruh Feniks segera menusuk mata Maleficent. Ini di luar pemikiran Maleficent. Api dan darah keluar dengan deras dari matanya, ia menjerit kesakitan dan terbang tinggi di angkasa.

Feniks berusaha mengejar, namun kakinya yang patah membuatnya tidak dapat terbang karena ia tak dapat menjejakkan kakinya di tanah. Maleficent kabur sesaat. Entah ia ada dimana. Feniks ditinggal sendirian. Merintih meratapi kakinya yang benar-benar patah.

Tiba-tiba dengan cepat, tanpa peringatan, Maleficent kembali dengan sangat cepat dari langit. Paruhnya dikatupkan dan langsung ia tembuskan di punggung Feniks.

Serangan tersebut begitu mengejutkan dan tidak tertahankan. Feniks diam sejenak dan jatuh lemas. Maleficent sang Feniks mencabut paruhnya, terengah kesakitan dan turun dari langit. Tiba-tiba, belum juga kakinya terantuk tanah, cahaya luar biasa terang muncul dari tubuh sang Feniks yang telah tiada. Cahaya itu begitu terang hingga nyaris membutakan, bahkan ketika Maleficent memejamkan matanya, ia masih dapat merasakan cahaya putih benderang berusaha menembus matanya. Cahaya itu begitu terang sekaligus panas. Maleficent segera mentransformasi dirinya menjadi batu yang besar agar lebih kuat dalam menahan panasnya cahaya itu.

Kira-kira cahaya itu bertahan selama 30 detik. 30 detik yang panjang dan menyiksa. Akhirnya kegelapan muncul. Tempat itu tampak begitu gelap, sepi, dan panas. Maleficent kembali ke wujud asalnya. Iblis penuh luka yang buruk rupa. Di tanah tampak bekas bakar berbentuk sang Feniks. Rupanya Feniks itu telah berpindah tempat ke suatu tempat yang tidak diketahui siapapun untuk memulai hidup barunya. Ia akan kembali lagi ke tempat ini suatu saat. Ketika jiwanya kembali diingatkan oleh yang Maha Kuasa akan tugasnya.

Bab 2 - Tantangan Maleficent

.
Sungguh aneh bukan seekor iblis jahat bisa dengan mudah menembus masuk ke dalam pohon raksasa para malaikat. Sebenarnya perjuangan Maleficent untuk tiba ke pohon para malaikat bukanlah perjuangan main-main. Banyak rintangan harus dilewati. Perjalanan Maleficent dari neraka untuk tiba ke pohon malaikat harus memakan waktu selama 5 tahun!


Awalnya Maleficent harus melewati Cerberus. Anjing penjaga pintu gerbang neraka. Walau anjing kejam itu berada di bawah pimpinan Lucifer, tdak ada niatan sedikitpun dari Lucifer untuk menjinakkan anjing itu, bahkan di hadapan iblis utusannya sekalipun. Menurut Lucifer, iblisnya harus mampu menghadapi Cerberus. Jika melawan anjing saja tidak becus, bagaimana bisa menghadapi tantangan-tantangan lain di luar sana? Permasalahannya, Cerberus sangat tangguh. Tidak bisa hanya ditipu dengan daging ataupun musik yang indah. Seekor iblis harus bertarung untuk bebas dari neraka. Bertarung yang sungguh-sungguh. Walau tidak cerdas, Cerberus sangat kuat dan tidak mudah menyerah.

Diciptakan sendiri melalui tangan Lucifer, Cerberus memiliki racun pada gigi-giginya yang dapat menyebabkan kesakitan yang luar biasa, bahkan pada roh sekalipun. Itulah sebabnya cerberus diletakkan di gerbang neraka, agar segala roh penuh dosa dapat merasakan kenikmatan sensasi neraka yang menyakitkan lewat gigitan Cerberus, dimana sekali menggigit, Cerberus dapat menimbulkan penderitaan yang teramat sangat pada 30 roh manusia sekaligus.

Melawan Cerberus sangat sulit. Dengan sosok naganya, Maleficent harus membakar anjing berkepala tiga itu melalui berbagai sisi. Yang mebuat melawan Cerberus sangat sulit adalah ketika 2 kepala terluka dan Maleficent harus membakar dan mencakar kepala ketiga, kepala yang pertama akan dengan cepat menyembuhkan diri. Tugas Maleficent adalah melukai ketiga kepala agar bisa meloloskan diri. Bukan tantangan jika ada 3 iblis seperti Maleficent, tapi satu Maleficent akan sangat tertantang dalam situasi itu.

Melawan Cerberus memakan waktu 6 hari penuh. Maleficent berhasil lolos dengan luka gigit yang dalam pada tangannya. Hal ini terjadi ketika Maleficent hendak mencakar kepala tengah, kepala kiri Cerberus langsung menggigitnya tanpa ampun. Walau kini ia berhasil lolos, Maleficent sangat menderita kesakitan. Bagai gigitan ular kobra yang tidak bisa membuat mati atau pingsan. Sungguh sangat mengerikan. Siang malam Maleficent kesakitan. Sungguh tidak terbayangkan memiliki rasa sakit seperti itu.

Rasa sakit Maleficent mula mereda 1 bulan kemudian. 1 bulan penuh penderitaan dan kertakan gigi. Jika bisa menangis, mungkin air mata Maleficent telah mengering.

Kini Maleficent harus melewati segala planet di bimasakti. Perjalanan ini sangat panjang dan tidak terbayangkan. Bahkan dengan kecepatan seekor iblis, perjalanan menuju pohon malaikat sangat tidak terbayangkan.

Melewati sebuah planet penuh air yang sangat besar, Maleficent harus menghadapi tantangan kedua. Monster khusus yang diciptakan Allah untuk melindungi pohon malaikat-malaikatnya, Leviathan.

Diletakkan pada sebuah planet terbesar dalam tata surya, Leviathan menguasai seluruh planet air. Aumannya dapat terdengar hingga planet lain di sekitarnya. Hempasan siripnya dapat menimbulkan tsunami setinggi 100 meter. Itulah mengapa Allah meletakkan Leviathan di sebuah planet tanpa pulau. Seluruhnya air. Hal ini karena pulau merupakan suatu kesia-siaan jika berurusan dengan Leviathan.

Api Maleficent bukan tandingan serbuan air Leviathan. Maleficent tahu ukuran Leviathan yang begitu besar akan mustahil dikalahkan dalam kondisi prima. Untuk itu Maleficent masuk ke dalam laut dan mengeluarkan apinya di dalam air.

Selama 2 tahun Maleficent terus melakukan hal tersebut. Maleficent membakar ikan-ikan dalam air, terumbu-terumbu karang, koral-koral. Maleficent membakarnya. Ia hanya berhenti ketika Leviathan mulai tampak. Ia tidak akan mengambil resiko.

Dalam jangka waktu 2 tahun itu, keadaan laut di planet itu sangat menurun. Suhu panas yang dikeluarkan api Maleficent menurunkan kekuatan Leviathan. Ditambah banyaknya ikan yang menjadi bangkai membuat Leviathan kekurangan makanan. Hal ini membuat Leviathan bingung dan tidak nyaman. Suhu laut menjadi sangat panas. Kehidupan sangat minim. Maleficent menyerang.

Bahkan dalam kondisi itu, Leviathan sangatlah kuat. Ia masih sanggup menyemburkan air dingin kepada Maleficent. Tekanan air yang kuat dan mengagumkan. Namun api yang membakar sirip Leviathan sangat menyakitkan. Beberapa luka mulai muncul, yang paling fatal ketika api Maleficent sanggup menyerang mata Leviathan. Leviathan menyerah, Maleficent berhasil menembus atmosfer planet air dan melanjutkan perjalanannya yang masih panjang.

Feniks adalah burung kesayangan Allah yang diciptakanNya untuk melindungi gerbang pohon malaikat. Dengan kekuatan api yang sangat dahsyat, apinya sanggup mengeringkan rumput di pulau sebrang. Uniknya Feniks tidak bisa mati. Jika Feniks dibunuh, ia akan terbakar dan berpindah tempat secara otomatis ke tempat lain yang tidak diketahui siapapun untuk lahir kembali. Ketika dewasa, Feniks akan kembali ke tempatnya semula untuk menjalankan tugasnya.

Melihat adanya Feniks, maleficent mulai berpikir. Ia hanya kurang sedikit lagi untuk mencapai pohon malaikat. Ia tidak ingin membuat kesalahan. Ia tidak ingin ceroboh. Maleficent mencoba menerobos dari bawah tanah. tapi ia tahu hewan apapun yang akan ia coba tiru, tidak akan sanggup melawan panasnya api Feniks. Ketika ia mencoba mentransformasi dirinya menjadi batu, ia tahu Feniks yang cerdas akan menyadari bahwa ia sebetulnya bukan benar-benar batu. Dan jika ia dibakar, tamatlah riwayatnya. Api Feniks sangat dahsyat sehingga dapat menghanguskan roh, termasuk iblis, karena Feniks memang diciptakan Tuhan untuk melindungi pohon malaikatNya.

Bab 1 - Kedatangan yang Tidak Diharapkan

.


Alkisah di sebuah dunia yang lain, Allah menciptakan sebuah pohon raksasa. Pohon ini diciptakan Allah khusus sebagai tempat pengembangbiakan para malaikat. Jutaan malaikat kecil hingga remaja tumbuh di pohon ini hingga tiba saatnya beberapa di antara malaikat itu diberi tugas saat dewasa. Beberapa malaikat diberi tugas sebagai pengantar pesan, pemberi kedamaian, penyebar cinta di bumi, sekaligus dilatih sebagai para laskar Allah.

Dari jutaan malaikat itu, ada dua malaikat yang bersahabat. Mereka adalah Farahel dan Neza. Kedua malaikat ini begitu dekat dan saling menyayangi. Jika ada pertalian darah di antara para malaikat, mereka bisa dibilang bagaikan adik dan kakak. Hanya saja tidak ada silsilah keluarga dalam kehidupan para malaikat. Malaikat tidak memiliki ayah atau ibu. Malaikat tidak memiliki jenis kelamin. Mereka semua sama. Tegar, cinta damai, dan hidup hanya untuk menjalankan tugas dari Allah sang pencipta.

Sementara itu di tempat tergelap yang pernah ada, iblis selalu sibuk siang dan malam mebangun kroni-kroninya untuk melawan Allah. Tanpa henti mereka menciptakan iblis-iblis baru. Semakin licik dan semakin cerdik. Iblis berikutnya selalu di desain lebih kejam daripada yang sebelumnya. Namun iblis menyadari, sebanyak apapun iblis yang mereka hasilkan, akan sangat sulit untuk bisa mengalahkan jutaan laskar Allah. Iblis tahu ada sebuah pohon untuk mengembangbiakkan para malaikat. Ingin rasanya iblis menghancurkan pohon sialan itu.

Jutaan iblis berkumpul. Mendiskusikan bagaimana caranya proses produksi malaikat dihentikan. Pembicaraan mereka menimbulkan kekejian dan ide-ide sadis di antara mereka. Tak lama Lucifer sang raja iblis mengambil keputusan untuk mengutus Maleficent, iblis berwujud naga yang didesain untuk bisa mengubah bentuknya. Keputusan ini membuat dengki iblis-iblis lain. Tidak ada iblis yang ingin tampak pasif. Iblis di desain dengan ide-ide cemerlang yang kejam untuk memperdaya seluruh makhluk. Mendapat suatu tugas dari Lucifer adalah hal yang sangat diidam-idamkan semua iblis.

"Betapa marahnya aku! Dasar setan goblok sialan!" Ujar seekor iblis kepada iblis lainnya. Sudah terkenal di antara iblis bahwa Maleficent adalah iblis tangguh yang cerdas. Namun hal ini tidak menghentikan para iblis dari mengejek Maleficent.

"Dia tidak lebih pintar dari aku! Dia goblok! Setan tahi!! Aku sangat benci! Padahal aku yakin aku bisa menuju pohon itu dan menumpas habis apa yang memproduksi para malaikat di dalamnya!!"

"Aku tahu! Maleficent... Ingin rasanya kupenggal kepalanya, dan kita lihat, apakah ia masih bisa merubah wujudnya itu! Aku jauh lebih cerdas darinya! Aku sudah memiliki 1000 ide di otakku untuk membasmi para malaikat jalang itu!"

Iblis lain yang mendengar hal ini mengangguk setuju. Iblis memang selalu mendukung iblis yang ada di dekatnya, namun jika iblis itu dipisahkan, mereka akan saling menjelek-jelekkan di belakang yang lain. Maleficent tidak bodoh. Bahkan, ia jauh lebih cerdas dari iblis-iblis itu. Walau ia sadar betul ia dijelek-jelekkan. ia tidak peduli. Ia begitu bangga dan bahagia dapat menjalankan tugas dari Lucifer.

Kembali ke pohon malaikat. Farahel dan Neza sedang duduk di salah satu carang pohon. Carang itu sangat besar, sehingga mereka dapat tidur di atasnya tanpa takut jatuh. Sayap mereka masih kecil, tulangnya belum kuat betul untuk digunakan terbang terlalu lama. Beberapa malaikat tewas saat masih kecil karena jatuh dari pohon raksasa itu. Pohon itu begitu besar hingga dasarnya tidak pernah dicapai siapapun. Jika malaikat melihat ke bawah, yang mereka lihat hanyalah kabut kelabu. Semua malaikat tidak berani dekat-dekat kabut tersebut, karena menurut mitos mereka, menembus kabut akan membawa mereka ke dunia. Tentunya hal itu tidak diinginkan malaikat yang belum terlatih. Sampai saat ini kebenaran mitos itu belum teruji, karena malaikat yang menembus kabut tersebut belum pernah kembali untuk menceritakan pengalamannya.

"Ceritakan kembali tentang dongeng itu, Neza..." Ujar Farahel.
"Bukankah aku sudah menceritakannya tiga kali hari ini?" Sahut Neza sebal.
"Lagi! Lagi!"
"Hhhh... Baiklah..."

Neza kembali menceritakan kisah kesukaan Farahel. Yaitu kisah tentang manusia pertama yang diciptakan Tuhan. Adam dan Eva, manusia pertama yang begitu menawan karena diciptakan langsung dari tangan Allah. Bahkan di kalangan malaikat, kisah itu sangat terkenal, bagai kisah Cinderella di dunia manusia. Malaikat begitu tertarik dengan kisah ini, karena jutaan malaikat mengambil peran di belakang taman Eden saat itu. Kisah itu bagaikan broadway pertama yang pernah ada di kalangan para malaikat.

"Sudah cukup hari ini, ayo kita kembali ke sangkar." Ujar Neza sambil menunjuk ke atas. Dengan berhati-hati mereka terbang. Farahel mengikuti. Langit mulai jingga, malaikat harus kembali. Bukan untuk tidur. Melainkan untuk mengamati apa yang terjadi di dunia manusia. Malaikat mempelajari apapun tentang manusia. Terutama emosi mereka. Sebagai penolong dan penyampai pesan, ada teknik khusus yang perlu dikuasai malaikat. Untuk itu mereka harus terlebih dahulu mengamati manusia. Hal ini mereka lakukan dengan sangat senang hati karena mereka tahu ini tugas untuk Allah.

Sementara itu, Maleficent muncul, merayap dengan licin sebagai ular. Beberapa menit telah ia habiskan bersama Neza dan Farahel tanpa mereka berdua sadari. Maleficent tahu malaikat tidak akan mempercayai seekor ular. Terbukti Neza sangat subjektif saat bercerita soal ular. Maleficent telah datang, ia hanya perlu memilih sosok lain.